JAKARTA, KOMPAS.TV - Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang diminati publik, khususnya untuk angkutan mudik lebaran 2023. Menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, aktivitas di stasiun pun mulai padat.
Bicara soal stasiun tak lepas dari profesi porter, sebutan bagi orang yang biasa membawakan barang-barang para penumpang kereta api.
Mereka biasanya berjaga di gerbang stasiun, menanti penumpang yang membutuhkan jasanya.
“Pak, bisa dibantu menggunakan jasa porter,” terdengar suara seorang porter yang menawarkan jasanya di Stasiun Pasar Senen, Selasa (18/4/2023), dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Cerita Ulifatun, Mudik dari Tangerang ke Jepara Kendarai Sepeda Motor Seorang Diri, Tempuh 642 Km
Adalah Harun, seorang porter tua mengenakan seragam bernomor 007. Di balik tubuh tuanya, dia biasa membawakan barang-barang dari penumpang kereta api.
Harun bercerita, dia sudah sejak 1997 menjalani profesi sebagai porter di stasiun.
“Bekerja jadi porter sejak 1997, ada sekitar 26 tahun. Dari pada nganggur, mending di sini,” ujar Harun.
Meski pendapatannya tak menentu, Harun mencoba bertahan demi menafkahi istri dan ketiga anaknya. Rata-rata pendapatannya pun hanya sekitar Rp150 ribu, itupun jika stasiun tengah ramai.
Terkadang, beberapa penumpang tak memberinya bayaran meski telah menggunakan jasanya.
“Ada juga yang nggak ngasih (uang). Kita juga mau minta ya malu. Mungkin dikiranya gratis, namanya orang nggak tahu. Biarin saja, saya tinggal. Kalau yang sudah biasa, ya ngasih,” cerita Harun.
Harun mengatakan bahwa pekerjaan ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Sebab, beberapa pengguna jasa porter membayar seikhlasnya.
“Kerja kaya gini, cukup buat makan saja,” tukas dia.
Baca Juga: Jelang Puasa Pasar Tanah Abang Lebih Sepi dari Tahun Lalu, Pedagang Hingga Porter Ngeluh
Terpisah, seorang porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, bernama Zainur Rohim mengungkapkan bahwa porter tak hanya menyediakan jasa angkat barang.
Pria asal Jember, Jawa Timur itu mengatakan bahwa porter juga membantu para pemudik untuk menemukan kereta api yang akan dituju.
Pasalnya, penumpang yang belum terbiasa menggunakan kereta api, biasanya kebingungan menemukan gerbong kereta api yang akan dinaiki.
“Kita itu menunjukkan mana jalurnya, mana keretanya, mana gerbongnya, mana tempat duduknya,” kata Zainur, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga: Stasiun Gubeng Sediakan Fasilitas Isi Ulang Air Minum Gratis dan Pojok Baca Untuk Penumpang KA
Tak hanya itu, porter juga memahami informasi keberangkatan kereta api sehingga penumpang yang menggunakan jasanya tak akan ketinggalan kereta.
Dia berharap, jasa porter bisa diandalkan para pemudik dan dihargai dengan bayaran yang layak.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.