TABANAN, KOMPAS.TV – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 di Tuban, Jawa Timur, Jumat (14/4/2023) sore mengakibatkan seorang bocah perempuan berusia 5 tahun di Kabupaten Tabanan, Bali, meninggal dunia.
Bocah yang merupakan warga Banjar Lebah, Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, meninggal dunia, diduga terkejut saat gempa terjadi hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Nyoman Srinada Giri membenarkan adanya peristiwa itu.
"Iya (korban) meninggal dunia," kata dia, Jumat malam, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, saat gempa terjadi sekitar pukul 17.55 Wita, korban sedang bermain ponsel di dalam rumah, sedangkan orang tuanya sedang berada di luar rumah.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,6 di Tuban Jawa Timur, Getaran Terasa di Malang hingga Lombok
"Pas kejadian gempa anak kecil itu mainan handphone di dalam rumah. Di Bali jika ada gempa kami biasa (teriak) lindu-lindu. Itu dia (korban) kaget dan terkejut," ujarnya.
Orangtua korban pun masuk ke dalam rumah setelah gempa terjadi, dan mendapati korban tak sadarkan diri.
"Dia (korban) menyelamatkan diri entah terkena benturan, kami tidak tahu. Tetapi sudah ditemukan dalam tidak sadar," imbuhnya.
"Tapi saksi yang melihat terbentur itu tidak ada. Dia mungkin maunya menyelamatkan diri, orang tuanya di luar rumah dan (korban) ada di dalam kok tidak keluar-keluar," ujarnya.
Selanjutnya orangtua korban membawa anaknya ke Klinik Bunda Setia dan dirujuk ke RSUD Tabanan. Namun, oleh pihak medis korban dinyatakan telah meninggal dunia.
"Dalam perjalanan ini setelah di UGD anak itu dinyatakan meninggal dunia oleh dokter," ujarnya.
Selain bocah yang meninggal dunia di Tabanan, gempa bumi tersebut juga berdampak pada robohnya satu unit rumah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu (15/4) menyebut tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.
"Tidak ada korban jiwa. Gempa bumi di Tuban hanya menyebabkan sebuah rumah roboh di Kabupaten Trenggalek," kata dia,dikutip Antara.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa yang terjadi di Tuban akibat aktivitas subduksi.
Baca Juga: Gempa M 6,6 Guncang Tuban Jawa Timur Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Getaran gempa dirasakan masyarakat di berbagai kabupaten/ kota wilayah Jatim, termasuk Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Sidoarjo, Malang, hingga Pacitan dan Trenggalek.
Pendataan yang dilakukan BPBD Jatim memastikan tidak ada korban luka-luka maupun meninggal dunia, kecuali hanya sebuah unit rumah yang roboh di wilayah Kabupaten Trenggalek.
"Meski kekuatannya sebesar 6,6 magnitudo, mungkin karena pusat gempa lokasinya cukup jauh dan sangat dalam sehingga tidak menimbulkan korban baik luka-luka maupun meninggal dunia. Kerusakan lainnya akibat gempa juga tidak ada," ujar Kalaksa BPBD Gatot Soebroto.
Baca Juga: Gempa Tuban Terasa Sampai Malang
Kata Gatot, berdasarkan pendataan BPBD Jatim, rumah di Trenggalek yang berjarak sekitar 200 kilometer atau lebih dari pusat gempa tersebut roboh karena kondisi sebelumnya sudah rusak tergolong cukup parah.
"Sebenarnya rumah ini sudah ditinggalkan cukup lama dalam kondisi rusak yang terbilang cukup parah. Getaran gempa akhirnya mempercepat rumah jadi roboh," ucapnya.
Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, gempa bumi tektonik magnitudo 6,6 terjadi di laut utara Jawa, tepatnya di perairan Tuban, Jawa Timur, Jumat (14/4) sekitar pukul 16.55 WIB, dan dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat hingga Bali.
Sumber : Kompas.com, Antara, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.