Kompas TV nasional rumah pemilu

Sebut KIR dan KIB Solid sehingga Mudah Disatukan, Golkar: Kalau PDIP Bergabung akan Rumit

Kompas.tv - 13 April 2023, 07:00 WIB
sebut-kir-dan-kib-solid-sehingga-mudah-disatukan-golkar-kalau-pdip-bergabung-akan-rumit
Nurdin Halid dalam Satu Meja The Forum, Rabu (12/4/2023), menyebut soliditas partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) memudahkan kedua koalisi untuk disatukan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Soliditas partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) memudahkan kedua koalisi untuk disatukan.

Penjelasan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid, dalam dialog Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (12/4/2023).

Menurut Nurdin Halid, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto merupakan inisiator terbentuknya Koalisi Besar.

“Pak Airlangga ini adalah inisiator daripada Koalisi Besar, oleh karena itu beliau sangat serius, sekarang intens sekali berkomuniksi dengan para ketua umum partai di lima partai ini,” tuturnya.

“KIB ini sangat solid, KIR juga solid, sehingga dua koalisi yang sudah terbentuk ini, itu mudah untuk disatukan dengan sebuah prinsip bahwa akan ada negosiasi, karena ada ruang negosiasi.”

Baca Juga: Disebut-sebut Dapat Sinyal Megawati untuk Maju Capres 2024, Ganjar Pranowo: Restu, Opo?

Negosiasi tersebut, kata dia, adalah menentukan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung.

Penentuan capres-cawapres itu, menurut Nurdin tidak akan terlalu rumit jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak bergabung.

“Nah, ini tidak terlalu rumit ketika dibandingkan misalnya sahabat kita dari PDIP tidak bergabung. Kalau itu bergabung, akan rumit, karena calon dari PDIP juga kuat.”

Meskipun saat ini PDIP belum mengumumkan bakal calon yang akan diusung, namun menurut Nurdin ia sudah memiliki gambaran.

“Ya kita sudah ada gambaran lah, kalau kita lihat Pak Ganjar kan tinggi surveinya, dan pasti PDI Perjuangan, pasti tidak akan mencalonkan yang tidak bisa menang, itu pasti.”

“Sebetulnya ini tidak terlalu rumit ini, apabila ada kesepakatan, kebersamaan dulu dalam hal soal visi dan misi antara KIB dan KIR, itu dulu,” tegasnya.

Sementara, politikus PDIP Eriko Sotarduga, yang juga menjadi narasumber dalam dialog tersebut, mengatakan pihaknya tidak pernah mengumumkan capres dalam waktu terlalu dekat atau terlalu jauh dari pendaftaran.

“Soal kapan, tadi saya sudah sampaikan, kalau saya tahu pun saya tidak boleh beri tahu.”

“Tapi perkiraan, kami tidak pernah terlalu dekat atau terlalu jauh dari batas waktu, itu yang selalu dilakukan oleh Ibu Mega. Momentum ini sekjen sudah sampaikan, bisa saja nanti di bulan Juni,” jelasnya.

Saat Budiman Tanuredjo mengonfirmasi pernyataan Nurdin Halid bahwa jangan bicara capres dulu jika PDIP ingin bergabung, Eriko menyebut itu berlaku sebelum PDIP mengumumkan capresnya.

“Tadi Bang Nurdin sebenarnya sudah sampaikan clue-nya. Itu kan sebelum kan Bang, sesudah kan tentu bisa berbeda?” tanyanya pada Nurdin yang juga hadir, dan dibenarkan oleh Nurdin Halid.

“Kalau nanti sudah ditentukan, misalnya Ibu Mega mengumumkan nanti, katakanlah si A pada saat bulan Juni nanti, atau Juli, atau Agustus, misalnya. Apakah konstelasi tidak berbeda? Siapakah yang tidak ingin yang dipilih rakyatnya itu menang? Itu pasti,” tambah Eriko.

Eriko meyakini bahwa sosok kandidat yang memiliki tingkat elektabilitas rendah dalam survei tentu tidak akan diusung oleh parpol.

Baca Juga: Tanggapi Pertanyaan PDIP Ditinggalkan Koalisi Besar, Eriko Sotarduga: Tergantung Keputusan Ibu Ketum

“Misalnya nanti ditentukan, Mas Budiman Tanuredjo, nanti disurvei sama Mas Djayadi, ‘Oh, dia cuma nol koma,” siapa yang mau ikut? Bang Nurdin? Atau partai-partai lain? Tentu tidak mau ikut.”

“Tetapi, kalau surveinya nanti ternyata Mas Djayadi Hanan lakukan, hasilnya sangat tinggi, saya punya  keyakinan kerja sama itu pasti akan besar, itu pasti akan terjadi,” tambahnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x