Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah menyatakan bahwa upaya pembebasan pilot Susi Air tetap mengedepankan cara persuasif.
"Pilot diselamatkan dengan cara-cara yang persuasif," ujarnya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).
Dia pun mengaku enggan menggunakan kekuatan TNI dalam penyelamatan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.
Pasalnya, menurut dia, pengerahan aparat TNI akan membahayakan masyarakat. Tak hanya itu, KKB juga dikhawatirkan akan membunuh pilot Philip jika pengerahan aparat militer ditempuh.
"Saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot (Susi Air)," kata Yudo.
"Kalau diserang TNI, pasti pilot akan dibunuh sama mereka. Nanti difitnah TNI yang membunuh atau Polri, ya inilah," tegasnya.
Sebelumnya, pada Selasa, 7 Februari 2023, Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat milik maskapai Susi Air tersebut.
Hingga saat ini, pemerintah pun masih berupaya untuk membebaskan Philip.
Baca Juga: Panglima TNI Ogah Kerahkan Kekuatan untuk Bebaskan Pilot Susi Air: Tetap dengan Cara Persuasif
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.