JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait penemuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) terbitan Bank Nasional Indonesia (BNI) di lapak rongsokan di Desa Narimbang Mulya, Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan menyebut kini penyidik tengah menyelidiki terkait dua orang yang diduga menjual ribuan kartu tersebut.
"Untuk perkembangan penyelidikan, saat ini kami dari Polres Lebak sedang melakukan pendalaman-pendalaman terkait penemuan Kartu Indonesia Pintar ini," kata Wiwin dalam Kompas Malam, Kompas TV, Minggu (9/4/2023).
"Jadi kami saat ini sedang melakukan penyelidikan dari dua orang yang menjual ribuan kartu di sebuah lapak."
Terkait identitasnya, dia menyebut masih dalam tahap penyelidikan, di mana saat ini penyidik tengah mencari tahu terkait dua orang yang diduga membuang ribuan Kartu Indonesia Pintar di lapak rongsokan.
"Sejauh ini belum kami dapatkan identitasnya, tim masih bekerja untuk melakukan pencarian siapa dua orang tersebut," tegasnya.
Saat disinggung ihwal unsur pidana, Wiwin mengaku hal itu perlu penyelidikan lebih lanjut.
Pasalnya, hingga kini polisi belum menerima keterangan-keterangan dari pihak terkait, utamanya bank yang mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar tersebut.
"Sehingga kami belum bisa menarik kesimpulan seperti apa sebenarnya, apakah ada mekanisme yang salah, kita akan pelajari selanjutnya," jelasnya.
Baca Juga: Viral Temuan Ribuan Kartu Indonesia Pintar Dijual Bebas, Diduga Dirongsok saat Pemusnahan
Diberitakan sebelumnya, penemuan ribuan Kartu Indonesia Sehat di lapak rongsokan di Desa Narimbang Mulya ini viral di media sosial.
Penemuan ribuan Kartu Indonesia Pintar tersebut pertama kali ditemukan oleh anggota Polres Lebak yang tengah berpatroli, Kamis (6/4) lalu.
Sementara berdasarkan keterangan pemilik lapak rongsokan, Udin (54) mengaku membeli kartu tersebut sekitar 40 karung dan dus senilai Rp800.000 dari seorang yang mengantar menggunakan losbak.
"Enggak tahu, tahunya beli kertas saja dalam kardus. Enggak tahu ada kartu pintar atau apa. Datang langsung saya bayar saja. Orangnya bilang 'sampah BNI'," jelas Udin kepada Kompas TV, Jumat (7/4).
Pemimpin BNI Wilayah 14 Faizal Arief Setiawan angkat bicara terkait penemuan Kartu Debit KIP di lapak rongsokan yang viral belakangan ini.
Dia menyebut, pihaknya telah melakukan investigasi terkait penemuan tersebut dan hasilnya, menyatakan kartu yang ditemukan itu sudah tidak terpakai dan seharusnya dimusnahkan.
Pihak BNI menduga menduga terdapat pihak yang memiliki iktikad tidak baik dalam proses pemusnahan tersebut.
Pasalnya, sebelumnya terdapat 37.344 kartu yang hendak dimusnahkan dan telah dibuatkan berita acara pemusnahan secara resmi.
Sebab itu, pihak BNI pun langsung bekerja sama dengan polisi untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
"Apabila ditemukan unsur kesengajaan oleh pihak tertentu, BNI akan menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," tegas Faizal, Jumat (7/4/2023).
Baca Juga: Mengejutkan, Ribuan Kartu Indonesia Berserakan di Sebuah Lapak Penjual Barang Bekas Banten
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.