JAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menilai koalisi yang hampir jelas dalam mengusung calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Menurut Hermawi Taslim, jika melihat peta politik yang dinamis saat ini, ada tiga koalisi, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Untuk diketahui, KIB beranggotakan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Golkar.
Sementara, anggota Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra.
Sedangkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan, beranggotakan Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
“Jadi, kalau kita lihat peta yang dinamis ini, ada tiga gradasi. Satu, koalisinya Pak Yandri (PAN) dan kawan-kawan yang presidennya belum jelas, wakil presidennya juga belum jelas,” kata dia dalam dialog Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Syarat Gabung Koalisi Besar Capres dari PDIP, Budiman: Itu Memang Sikap Partai
“Ada koalisi Pak Jazil (PKB), sudah ada dua orang, ada Muhaimin Iskandar, ada Prabowo, tapi siapa presiden belum jelas, siapa wakil presiden juga belum jelas. Yang hampir jelas, koalisi kami. Hampir, karena sudah ada orangnya, posisinya belum jelas.”
Hermawi menambahkan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah hampir jelas, karena sudah ada traktat, dan sudah mendeklarasikan calon presiden.
Tinggal saat ini mereka terus melakukan dialog untuk mencari wakil presiden.
“Tapi apa pun ini semua, semua pertemuan-pertemuan ini, menurut saya sih makin bagus ya. Bagus buat republik ini, bagus untuk pendidikan anak-anak muda, dialog terus dibangun untuk kebersamaan Indonesia.”
“Tapi yang jelas, kami dengan atau tanpa koalisi besar, kami tetap berangkat. Kami sudah 28 persen, kami tinggal mencari wakil presiden,” imbuhnya.
Saat Budiman Tanuredjo bertanya, apakah NasDem tidak tertarik untuk bergabung dengan koalisi yang lebih besar, Hermawi menyebut, mereka tertarik jika koalisi itu tertarik pada calon presiden yang diusungnya.
“Yang sudah kita tetapkan itu Anies, kita tidak mungkin lagi mengubah itu semua, karena traktatnya sudah di-publish di media dan ditandatangani oleh tiga ketua umum partai.”
“Sekali lagi saya katakan, kami sudah hampir final, koalisi yang paling maju,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang juga menjadi narasumber pada acara tersebut, mengatakan Hermawi sedang bermain bahasa.
Baca Juga: Wacana 5 Partai Pendukung Jokowi Bentuk Koalisi, Megawati Ajukan Syarat Capres?
“Pak Hermawi sedang bermain bahasa. Hampir final dengan hampir bubar itu sama saja. Cuma kan Pak Hermawi sedang mempromosikan koalisinya, jadi hampir final.”
“Bagi kami, itu bisa hampir bubar maknanya,” tuturnya.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto pun menanggapi pernyataan Hermawi dengan menyebut bahwa belum ada yang jelas sebelum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Saya kira Koalisi Perubahan juga belum jelas, karena, saya bilang, sebelum didaftar ke KPU itu belum ada yang jelas. Belum ada kata jelas sebelum didaftar ke KPU,” tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.