JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus tabrakan yang melibatkan pengemudi Mercedes-Benz, Maulana Malik Ibrahim (18), dengan pengendara motor di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, disebut janggal.
Hal tersebut disampaikan oleh pihak keluarga korban tewas Muhammad Syamil Akbar melalui kuasa hukumnya yaitu Andi Muttaqien.
Baca Juga: Ira Riswana Tolak Keluarga Korban yang Minta Ganti Rugi Dibangunkan Musala: Ini Bukan Pembunuhan
Diketahui, Muhammad Syamil Akbar yang merupakan seorang pelajar tewas usai motor yang ditumpanginya ditabrak oleh pengemudi Mercedes-Benz, Maulana Malik Ibrahim.
Selain menewaskan Muhammad Syamil Akbar, insiden tabrakan tersebut juga melukai korban lainnya bernama Syahlan Bayu Aji (19) yang hingga kini belum sadarkan diri di rumah sakit.
Diketahui, pada saat kejadian, Syahlan merupakan pengendara motor yang saat itu tengah memboncengi temannya Muhammad Syamil Akbar.
Menurut Andi Muttaqien, proses penyelidikan polisi dalam kasus tabrakan yang menimpa Syamil Akbar dengan anak pejabat Polri sangat tidak transparan.
Andi mengaku mendapat laporan dari keluarga korban bahwa penanganan kasus terdebut penuh kejanggalan.
Baca Juga: Ira Riswana Sebut Keluarga Korban Tabrakan Anaknya Minta Ganti Rugi Seharga Mercy: Saya Tersinggung
Polisi disebut memutarbalikkan fakta, bahkan ada yang ditutupi dalam peristiwa kecelakaan itu.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.