DEPOK, KOMPAS.TV - Pengobatan Alternatif ibu Ida Dayak asal Kalimantan Timur tengah viral dan menjadi sorotan di kalangan masyarakat.
Bahkan, pengobatan Ida Dayak, di Markas Divisi 1 Kostrad Cilodong, Kota Depok, pada Senin (3/4/2023) akhirnya batal dilaksanakan lantaran situasi yang tidak kondusif akibat membludaknya pengunjung.
Ribuan warga yang ingin berobat pun harus menelan kekecewaan. Tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar kota.
Kebanyakan, mereka mengetahui pengobatan alternatif Ida Dayak dari media sosial Tiktok. Seperti halnya pengakuan Shadiq, yang datang dari ujung timur pulau Madura, yakni Kabupaten Sumenep.
Ia kecewa karena sudah rela menginap dua hari di Kostrad, Cilodong, Kota Depok hanya untuk mengobati cucunya yang tidak bisa bicara selama 11 tahun.
"Saya dari Madura paling ujung, Sumenep. Informasi dapat dari saudara dan juga media sosial, Tiktok," katanya kepada TribunnewsDepok.com.
Baca Juga: Dari Pangandaran ke Depok, Agung Ingin Disembuhkan Ida Dayak dari Kelumpuhan Kakinya, Malah Batal
"Yang sakit cucu, tidak bisa berbicara selama 11 tahun," ungkapnya.
Ia mengaku sudah mencoba berbagai macam pengobatan untuk cucunya, namun masih belum membuahkan hasil yang diinginkan.
Perjuangan Shadiq untuk membuat cucunya kembali sehat juga dirasakan oleh Nur (58) asal Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten.
Ia rela berangkat pagi-pagi buta pukul 03.00 WIB hanya untuk bertemu dengan Ida Dayak. Nur berharap cucunya yang terkena infeksi otak bisa disembuhkan.
Menurut Nur, sebelum berobat ke Ida Dayak, cucunya sempat dilarikan ke rumah sakit karena adanya penyakit.
"Ada infeksi di otak. Ditanya sama dokter pernah jatuh enggak? Kita jawabnya enggak pernah jatuh. Ya akhirnya seperti ini," ucapnya.
Nur mengetahui tentang pengobatan Ida Dayak dari media sosial, TikTok.
"Dari media sosial, kemudian ada teman yang rekomendasiin ke beliau. Apalagi beliau tanggal 3-4 (April) ke sini (Cilodong)," jelas Nur.
Agung Roeda (25) dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat juga datang ke pengobatan Ida Dayak dengan harapan kelumpuhan yang dialaminya bisa disembuhkan.
"Saya mengalami kecelakaan sejak balita sehingga tidak bisa jalan," ujar Agung di Cilodong, Senin (3/4/2023).
Ia mengaku sudah menempuh berbagai metode pengobatan agar bisa berjalan normal dengan kakinya. Namun belum mendapatkan hasil.
"Saya sudah menjalani pengobatan medis hingga alternatif tetapi tampaknya belum jodoh," ucapnya.
Baca Juga: Pertemuan 5 Ketum Partai Politik, Benarkah Mereka akan Membentuk Koalisi Besar Tanpa PDI-P?
Sama seperi Shadiq dan Nur, Agung juga mengetahui terapi pengobatan Ida Dayak dari berbagai platform media sosial, terutama TikTok.
Erni (42) asal Karawang membawa ayahnya yang terkena penyakit stroke untuk berobat ke Ida Dayak.
Sang ayah, kata Erni, sudah mengalami stroke sejak satu tahun yang lalu dan bahkan tidak bisa berjalan hingga berbicara.
"Stroke udah setahun gabisa jalan nggak bisa ngomong," katanya.
Lagi-lagi, Ida Dayak diketahui dari media sosial TikTok. Saat itu Erni melihat video pengobatan ala Ida Dayak itu.
"Kalau diliat dari TikTok pada sembuh ya, makanya dicoba. Mungkin aja nanti berjodoh lah gitu," sambungnya.
Sumber : Tribun Depok
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.