"Tidak ada kebetulan dalam politik. Saya membacanya, Surya Paloh menjadi anggota koalisi yang tidak dianggap oleh pemerintah,” katanya.
Lebih lanjut, Burhanuddin menilai Jokowi bisa mengambil peran signifikan dalam kontestasi pilpres jika berhasil menyatukan dua koalisi partai pengusung pemerintah, di luar PDIP dan NasDem.
Sejauh ini, Burhanuddin pun menyebut Jokowi telah menyampaikan endorsement atau dukungan politik kepada dua sosok, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Namun, endorsement kepada Prabowo dinilai lebih terbuka karena Ganjar berstatus PDIP, sehingga rentan menimbulkan komplikasi di internal partai yang dipimpin Megawati itu.
Menurut pengamatan Burhanuddin, sejauh ini terlihat ada tiga kubu yang akan bersaing di Pilpres 2024, yakni poros yang mengusung Prabowo, Anies, dan Ganjar.
Sebagai catatan, kata Burhanuddin, jika Jokowi “berdamai” dengan Megawati mengenai pilihan capres, akan ada dua poros, yakni kubu pengusung pemerintah dan pengusung Anies Baswedan.
Burhanuddin menyebut sejauh ini belum ada bakal capres yang elektabilitasnya unggul dominan berdasarkan survei.
Sosok yang sejauh ini unggul tipis yaitu Ganjar, pun elektabilitasnya berkemungkinan dipengaruhi kontroversi pembatalan Piala Dunia U20.
Baca Juga: Kata Jokowi soal Pilpres 2024: Jangan Presiden Diikut-ikutkan
Sementara itu, acara silaturahmi Jokowi dengan sejumlah pimpinan parpol pendukung pemerintah digelar di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, hari ini.
Para petinggi parpol yang hadir adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai tuan rumah, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.