JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil Survei Indikator Politik menunjukkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi sosok dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan dari simulasi 18 nama, Ridwan Kamil berada di posisi teratas dengan memperoleh elektabilitas sebanyak 20,3 persen.
Di susul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 14,2 persen, lalu Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan 13,4 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 12,9 persen.
"Ridwan Kamil peringkat pertama. Tapi, selisihnya tidak terlalu jauh dibanding Sandiaga, AHY, dan Erick Thohir," kata Burhanuddin saat merilis hasil survei, Minggu (26/3/2023).
Meski di posisi teratas, persentase elektabilitas yang diperoleh oleh Ridwan Kamil ternyata mengalami penurunan, sebesar 1,3 persen dibanding survei sebelumnya.
Pada survei sebelumnya yang dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2022, Ridwan Kamil menunjukkan angka elektabilitas sebesar 21,6 persen.
"Sementara (elektabilitas) Erick Thohir naik agak tajam, AHY sedikit naik, yang lainnya turun," jelasnya.
Menurut penjelasannya, dalam simulasi survei 18 nama cawapres, tingkat elektabillitas Erick mencapai 12,9. Padahal dalam survei Desember 2022, elektabilitasnya baru menyentuh 8,8 persen.
Baca Juga: Survei Indikator: Elektabilitas NasDem Melejit, Efek Deklarasi Anies sebagai Capres
Lebih lanjut, Burhanuddin mengerucutkan nama-nama yang berpotensi menjadi cawapres pada pilpres 2024 dengan simulasi 9 nama teratas dari 18 nama yang disimulasikan sebelumnya.
"Ternyata polanya juga tidak terlalu berubah. Ridwan masih peringkat pertama tapi turunnya (elektabilitas) cukup tajam dalam simulasi yang sama 9 nama," tegasnya.
Dalam simulasi 9 nama, Ridwan Kamil memporeh tingkat elektabilitas sebanyak 24,1 persen pada bulan Desember 2022, namun turun menjadi 21,2 persen pada Maret 2023.
Sementara Sandiaga Uno mengalami sedikit kenaikan, di mana pada Desember 2022 mendapat 14,8 persen, sedangkan pada Maret 2023 sebanyak 16,4 persen.
Senada dengan Sandiaga Uno, kenaikan juga terjadi pada AHY. Ketum Partai Demokrat ini mendapat 13,6 persen pada Desember 2022, sementara Maret 2023 meraih suara sebanyak 14,5 persen.
Di sisi lain, kenaikan signifikan justru dialami oleh Erick Thohir yang mendapatkan elektabilitas 14,5 persen pada Maret 2023, dibandingkan 10,3 persen suara pada survei Desember 2022.
Sementara itu, pada simulasi lima nama cawapres pada Pilpres 2024, terdapat, nama AHY, Erick Thohir, Khofifah Indah Parawansa, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno.
Dalam simulasi lima nama Cawapres tersebut Ridwan Kamil masih menduduki posisi teratas dengan 22 persen.
Kemudian disusul dengan Sandiaga Uno yang memperoleh suara 16,3 persen, lalu AHY dengan 17,2 persen, kemudian Erick Thohir dengan 17,6 persen dan Khofifah Indah Parawansa dengan 9,4 persen.
"Dalam survei tersebut dukungan terhadap Erick Thohir meningkat. Namun demikian, angkanya masih berada di bawah Ridwan Kamil," ucapnya.
Survei tersebut dilakukan pada 9-16 Februari dan 12-18 Maret 2023 yang melibatkan warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, sebagai responden.
Total sampel responden yang diwawancarai secara valid pada survei Februari 2023 berjumlah 1.200 orang, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Proses pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling.
Baca Juga: Survei Indikator: Prabowo Ungguli Anies dalam Simulasi Dua Nama Capres
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.