JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya untuk mewaspadai jam rawan tindak kejahatan di bulan Ramadan 1444 Hijriah.
"Jam kerawanan tentunya kita bisa melihat pada saat mulai gelap, dimulainya pada saat tarawih, karena tarawih kan orang cenderung ke masjid," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/3/2023).
"Kemudian ada kekosongan rumah atau mungkin tidak kosong tapi akan menimbulkan potensi atau peluang menjadi kesempatan," tambahnya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur tersebut juga menjelaskan waktu rawan lainnya adalah menjelang sahur.
"Ketika jam-jam malam ya, tentunya orang akan beristirahat karena menjelang untuk sahur. Tentunya ada khususnya orang sahur ini kan akan lebih awal istirahatnya, tentu ini juga menjadi waktu yang rawan," ungkapnya.
Baca Juga: KAI Tebar Promo Tiket Kereta Api untuk Mudik dan Tiket Balik Tambahan, Ada Flash Sale Rp100.000
Ia menyampaikan, kepolisian telah mengeluarkan sejumlah langkah untuk menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Dengan adanya program 'Satu Polisi Satu RW', ini tentu akan membuat suatu pemecahan masalah, bagaimana menjaga lingkungan ketika potensi-potensi kerawanan di jam-jam ibadah shalat tarawih," ujarnya.
Polda Metro juga telah memiliki program, yaitu Patroli Perintis Presisi, termasuk menggelar pelayanan malam hari.
"Ini kita akan lakukan selama bulan Ramadhan sampai seterusnya. Tentunya dalam rangka memberikan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini," ucapnya.
Polda Metro Jaya juga memprediksi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya akan terjadi lebih awal, karena ada perubahan jam kerja dan masyarakat ingin buka puasa di rumah bersama keluarga.
Baca Juga: Pendaftaran Mudik Gratis Kapal Laut 2023 Mulai Dibuka, Perhatikan Syaratnya
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, kemacetan di Ibu Kota Jakarta terjadi lebih awal di pagi dan sore hari pada pekan pertama bulan Ramadan 1444 Hijriah.
"Biasanya kan pukul 6 sore padat. Mungkin nanti jam 4 sore sudah mulai macet, karena para pekerja mengejar untuk berbuka puasa di rumah. Tapi di awal-awal saja kemungkinan, nantinya kembali lagi," kata Latif seperti dikutip dari Antara.
Begitu pula dengan kemacetan pada pagi hari saat bulan Ramadhan ada kecenderungan pekerja berangkat setelah Shalat Subuh.
"Iya pagi hari juga. Kalau pagi hari ada pengunduran jam kerja biasanya. Nanti kita lihat regulasi dari masing-masing instansi bagaimana," tuturnya.
Latif juga menjelaskan pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan pada jam macet menjelang buka puasa.
"Iya sudah kita antisipasi juga. Kami akan tempatkan sejumlah personel di titik-titik rawan," sebutnya.
Baca Juga: Antisipasi Kemacetan Ditlantas Polda Metro Petakan Tempat Berburu Takjil Ramadan
Ditlantas Polda Metro Jaya telah memetakan sejumlah titik rawan macet selama Ramadan seperti di jalan-jalan arteri yang menghubungkan Jakarta dengan daerah penyangga.
"Termasuk di wilayah yang ada tempat-tempat kuliner, karena berpotensi terjadinya tersendatnya arus lalu lintas saat pengendara berhenti untuk membeli takjil," tandasnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.