Hingga saat ini polisi masih mendalami motif pembunuhan dan mutilasi jasad di dalam koper merah Bogor itu.
Baca Juga: Terkuak! Pelaku Mutilasi Koper Merah Berupaya Ubah Penampilan di Yogyakarta, Berakhir Ditangkap
DA mengaku membunuh RD karena menolak melakukan hubungan sesama jenis, akan tetapi polisi menduga ada motif ekonomi di balik peristiwa pembunuhan dengan mutilasi ini.
Pasalnya, polisi menemukan banyak buku tabungan dan uang korban yang diambil oleh pelaku.
“Kami juga mencium adanya motif ekonomi, karena sementara kami temukan ada sejumlah uang dari si korban yang diambil oleh si pelaku,” ungkap Yohannes.
“Memang si pelaku ini mengetahui PIN ATM dari korban,” imbuhnya.
Yohannes menyebut, DA mencuri uang korban sebanyak Rp30 juta yang kemudian digunakan untuk berbagai hal, termasuk kabur dan bersembunyi di Yogyakarta.
"Sebagian udah diambil dan yang ini diambil Rp 30 juta. Selain itu uang ATM lain sedang kami dalami," ucapnya.
Baca Juga: Terungkap, Korban Mutilasi dalam Koper Merah sempat Tinggal Bersama Pembunuhnya Selama 4 Bulan
Yohannes mengungkapkan, pertemuan antara korban dan pelaku awalnya karena sering memesan ojek online.
Korban berprofesi sebagai translator bahasa Mandarin, sedangkan pelaku merupakan sopir ojek online. Keduanya bahkan sudah tinggal bersama selama empat bulan di sebuah apartemen.
"Pertama kali saling mengenal karena korban pesan grab kemudian pelaku sebagai driver grab juga merasa cocok, kemudian mereka tinggal bersama-sama, empat bulan," jelas Yohannes.
Berdasarkan pengakuan pelaku, korban pernah menikah namun telah berpisah. Sementara pelaku sudah berkeluarga dan memiliki anak.
“Si pelaku, pengakuannya sudah berkeluarga dan memiliki anak, tapi masih kita dalami,” terang Yohannes.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.