Baca Juga: Cerita Gibran yang Ngaku Tidak Familiar dengan Lagu Deep Purple: Aku Durung Lahir, Pelajari Dulu
Dian, Pemilik sendiri mengaku sangat bingung.
Ia lantas cerita, dari sejak pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed digeber dari 2021-2022, mandor proyek masjid itu janji bayar. Faktanya, sering telat.
Sampai proyek selesai, malah banyak yang belum kebayar dan tak tahu kapan.
"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.
Dia menuturkan, para pekerja proyek itu berutang di bawah tiga mandor.
Pertama mandor N yang mempunyai utang Rp 65 juta.
Kemudian mandor berinisial G yang berutang Rp 50 juta. Keduanya disebut berasal dari Demak.
Terakhir adalah mandor inisial G, asal Purwodadi, yang masih nombok uang makan hingga Rp 30 juta.
"Kemarin kasusnya banyak mandor-mandor ngeluh dipending. Bayaran sekian hanya menerima sekian persen. Mandor harus cari kekurangan dari mana," tutur Dian.
Sumber : Kompas TV/Tribun Solo/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.