JAKARTA, KOMPAS.TV – Pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Hashim Djojohadikusumo tentang peluang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 merupakan refleksi Rapimnas Partai Gerindra.
Penjelasan itu disampaikan oleh politikus Partai Gerindra Andre Rosiade dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (13/3/2023).
“Pernyataan Pak hashim itu kan merefleksikan hasil Rapimnas Partai Gerindra tanggal 12 Agustus 2022 lalu,” tuturnya.
Dalam rapimnas tersebut, kata Andre, seluruh kader Gerindra sepakat untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
“Jadi, ini sudah menjadi produk keputusan Partai Gerindra untuk mencalonkan Pak Prabowo sebagai calon presiden, bukan sebagai calon wakil presiden.”
Baca Juga: Tanggapi Peluang Duet Prabowo-Ganjar, Sekjen PDIP: Politik Penuh Ruang-Ruang Tertutup
Menurutnya, masing-masing partai tentu punya instrumen dan cara mengambil keputusan.
“Kalau di Partai Gerindra, kami sudah melaksanakan Rapimnas tanggal 12 Agustus dan sudah memutuskan Pak Prabowo sebagai calon presiden,” ia menegaskan.
Partai Gerindra juga menyerahkan sepenuhnya paada Prabowo untuk memilih calon wakilnya serta partai politik yang akan diajak berkoalisi.
“Besoknya, 13 Agustus 2022 kami sudah menandatangani piagam kerja sama dengan teman-eman PKB dan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.”
Dalam dialog yang sama, Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut, semua pihak boleh menyampaikan pendapat.
“Melihat pernyataan dari Pak Hashim tadi, sebagai senior dari Partai Gerindra, ya tentu saja setiap pihak bisa menyampaikan pendapatnya sesuai dengan analisi politiknya dan juga kepentingan setiap partai.”
Tapi, lanjut Hasto, bagi PDI Perjuangan, sebagaimana telah disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di dalam pidato politik di hari ulang tahun ke-50 PDI Perjuangan, sangat tegas menyampaikan bahwa sebagai partai politik yang terus melakukan kaderisasi kepemimpinan melalui sekolah partai dan berjalan secara sistemik.
“Kita mendapatkan dua kali kepercayaan rakyat dengan menang pemilu dua kali, tentu saja PDI Perjuangan akan mendorong kader internal PDI Perjuangan sebagai calon presiden.”
Saat ditanya, apakah potensi duet kader PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024 sudah pasti tertutup, Hasto menegaskan PDIP bercita-cita menempatkan kadernya sebagai capres.
“Apalagi keputusan Kongres V nyata-nyata mengamanatkan hal itu,sehingga kami tidak memberi suatu ruang dalam posisi lain, dan itulah sikap, perintah dari kongres partai.”
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Peluang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih terbuka.
Penjelasan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Menurutnya, peluang itu terbuka, dengan syarat Ganjar berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebagai calon wakil presiden.
"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023), dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Simulasi Elektabilitas Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto Lebih Tinggi daripada Prabowo-Ganjar
Hal itu disampaikan oleh Hashim menanggapi momen keakraban Presiden Joko Widodo dengan Prabowo dan Ganjar saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Hashim menyebut, partainya akan mendukung Ganjar sebagai cawapres karena menurut dia, Prabowo lebih berpengalaman daripada Ganjar.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuh dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.