Tapi jika berbicara konteks kekinian, menurut dia, saat ini Ganjar memiliki daya tawar atau bargaining power yang lebih kuat karena memiliki elektabilitas lebih tinggi ketimbang Prabowo.
Hal itu, lanjut Yunarto, dapat dilihat dari hasil survei beberapa lembaga.
Jadi, ia memperkirakan, kedua tokoh tersebut maupun partai politik mereka pasti tidak mau mengalah.
"Jadi, di panggung depan, kita tidak mungkin akan melihat ada satu pun yang mengalah," ungkap Yunarto.
“Tapi dalam perkembangan komunikasi politik, melihat konstelasi politik yang ada, yang maju apakah dua pasang atau tiga pasang.”
“Apakah Pak Prabowo atau Ganjar nanti naik atau turun perkembangan elektabilitasnya. Belum lagi variabel PDI Perjuangan sampai sekarang memang belum memutuskan calon presidennya,” jelasnya.
Baca Juga: Tanggapi Duet dengan Prabowo, Ganjar: Aku Duet-e Karo Achmad Albar
Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan peluang menggandengkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 masih terbuka.
Menurutnya, peluang itu terbuka, dengan syarat Prabowo menjadi capres dan Ganjar jadi cawapres.
"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023), dikutip Kompas.com.
Hal itu disampaikan oleh Hashim menanggapi momen keakraban Prabowo dan Ganjar saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Hashim menyebut, partainya akan mendukung Ganjar sebagai cawapres karena menurut dia, Prabowo lebih berpengalaman daripada Ganjar.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuh dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.