Burhanuddin mengatakan, gesture yang ditunjukkan Jokowi mempunyai pesan bahwa dia adalah "king maker" capres pada 2024 mendatang.
Apalagi ini bukan pertama kalinya, Jokowi memberikan kode-kode dukungan kepada Prabowo dan Ganjar.
Sebelumnya, presiden juga pernah memberikan sinyal melalui statement "rambut putih" dan Prabowo sebagai next president.
"Tapi di luar itu, apa yang kita saksikan di Kebumen itu menunjukkan besarnya peran Presiden Jokowi sebagai king maker untuk menominasikan Ganjar atau Prabowo sebagai capres," imbuhnya.
Lebih lanjut, Burhanuddin juga menuturkan masih terlalu dini untuk melihat siapa yang bakal menjadi capres-cawapres.
Karena tergantung dengan elektabilitas Prabowo-Ganjar hingga sebelum pendaftaran untuk Pilpres 2024 bulan September mendatang.
"Jadi it's too early to tell untuk mengatakan siapa capres siapa cawapres di antara kedua nama tadi. Yang terjadi sekarang paling tidak, kedua tokoh Ganjar dan Prabowo, masih punya kans sebagai capres," ujarnya.
Terakhir, Burhanuddin melihat, apabila duet Prabowo-Ganjar bener terjadi, maka itu sebuah hal yang positif karena banyak "titik temu" di antara keduanya.
"Kalau misal harus bergabung atau berduet, menurut saya itu satu hal yang positif," ucapnya.
"Ada representasi Islam dan nasionalis. Karena bagaimanapun pendukung Prabowo masih banyak berasal dari segmen Islam. Kemudian ada representasi kombinasi antara sipil dan militer. Kemudian ada representasi kombinasi antara kepala daerah dan menteri," imbuhnya menegaskan.
"Jadi ada banyak sebenarnya titik temu yang mempertemukan kedua tokoh ini kalau seandainya mereka bersatu sebagai capres-cawapres," pungkasnya.
Baca Juga: Menpora Zainudin Amali Ajukan Surat Pengunduran Diri ke Jokowi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.