JAKARTA, KOMPAS.TV - Usai viral potongan video yang berisi tentang prediksi gempa bumi besar di Indonesia, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono pun buka suara.
"Teori atau konsep prediksi sangat banyak tapi yang valid konsisten, tepat akurat belum ada," kata Daryono, Jumat (3/3/2023), dilansir dari Kompas.com.
Sebagai seorang seismolog atau ahli gempa bumi, ia mengaku tak mudah percaya dengan prediksi gempa. Sebab, menurut dia, semua landasan berpikir harus berdasarkan konsep yang jelas.
"Saya seismologist, semua landasan berpikir berdasarkan konsep empirik yang jelas, saya tidak termasuk yang mudah percaya prediksi gempa," ungkapnya.
Ia mengaku menerima informasi tentang prediksi gempa bumi yang viral di media sosial tersebut sebagai peringatan agar masyarakat waspada. Akan tetapi, ia masih tak mempercayai konsep atau teori prediksi tersebut.
"Tapi okelah, ini kita terima sebagai pesan kesiagaan, sah-sah saja. Tapi dalam konteks konsep atau teori saya skeptis," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Traumatis Anak Korban Gempa Turki dan Suriah, Banyak yang Alami Gangguan Mental
Ia menegaskan, BMKG sebenarnya telah memiliki alat monitoring untuk memprediksi gempa bumi.
Akan tetapi, penelitian yang dilakukan dengan memonitor geomagnet, radon, kajian Vp/Vs, dan total electron content tersebut masih perlu pendalaman, karena masih dalam tahap kajian.
"Belum dioperasionalkan untuk info publik karena masih ada yang belum konsisten," jelasnya.
Daryono pun menambahkan, hendaknya prediksi gempa bumi jangan sampai membuat masyarakat khawatir berlebihan hingga ketakutan.
"Jangan sampai kita keluarkan prediksi, kemudian masyarakat resah ketakutan, dan tahunya (ternyata, -red) tidak terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar potongan video yang menunjukkan seorang peneliti Solar System Geometry Survey (SSGEOS) Frank Hoogerbeets menyebut sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami gempa bumi dengan magnitudo di atas 7, bahkan di atas 8, pada tanggal 3 atau 4 Maret 2023.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Gempa Turkiye dan Suriah Capai 47.000 Orang Lebih
"Sekali lagi, mungkin ada peristiwa seismik lebih dari 7, mungkin lebih dari 8 magnitudo," kata Frank di channel @SSGEOS yang dipublikasikan pada 27 Februari 2023.
Ia menyatakan, ada kemungkinan terjadinya aktivitas seismik di beberapa wilayah Asia, di antaranya Jepang utara, Filipina, dan Indonesia.
"Dan juga menandai Sulawesi, Halmahera, bahkan mungkin Laut Banda Indonesia," kata Frank.
Prediksi Frank soal gempa di Indonesia ini menjadi viral dan dibagikan oleh sejumlah akun media sosial di Tiktok.
Pasalnya, ia pernah menyita perhatian warganet usai meramalkan terjadinya gempa besar di Turki sebelum peristiwa gempa bumi Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 lalu terjadi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.