JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah Indonesia dilanda cuaca ekstrem berupa hujan berhari-hari, bahkan disertai petir dan angin kencang.
Curah hujan tinggi di beberapa daerah juga menyebabkan genangan banjir, terutama bagi yang berada di sekitar bantaran sungai.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni, mengatakan musim hujan masih belum berakhir pada bulan Februari 2023.
"Untuk tetap waspada karena musim hujan belum berakhir meskipun sudah menurun intensitasnya,” ucap Ida Bagus Joni, Jumat (24/2/2023), dikutip dari Tribun Bali.
Tidak hanya banjir, di puncak musim hujan warga juga harus waspada terhadap penyakit yang mungkin mengintai akibat genangan dan suhu yang lembab.
Dengan mengetahui apa saja penyakit yang biasa terjadi saat musim hujan, upaya pencegahan dapat segera dilakukan secara cepat dan tepat.
Baca Juga: Banjir Jakarta Hari Ini Meluas hingga 48 RT, Paling Parah di Cawang Jaktim
Berikut penyakit yang muncul di musim hujan, melansir kemkes.go.id.
Influenza adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus yang menyebar datu cairan tubuh seperti ingus ataupun air liur.
Gejalanya yaitu rasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu, lemas, lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi.
Cara mencegahnya dengan olahraga dan istirahat yang cukup, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mencuci tangan dan memakai masker saat flu.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak saat musim hujan.
Penyakit ini menyebabkan gejala demam tinggi dan flu. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.
Cara mencegah penyakit demam berdarah yakni melakukan 3M plus : menguras bak mandi, menutup tempat air dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Penyakit diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer 3 (tiga) kali atau lebih dalam sehari.
Penyebab diare adalah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit. Diare disebabkan oleh Bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella dan lain- lain.
Cara mencegah diare dengan mencuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir, buang air besar pada tempatnya dan menjaga kebersihan dan kesehatan makanan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG: Jakarta, Jawa Tengah, Jambi hingga NTT Hujan Lebat
Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui hewan seperti tikus, melalui kotoran air kencingnya.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.
Langka-langkah untuk mengantisipasi penyakit Leptospirosis adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan hindari bermain air pada saat banjir, terutama pada saat luka.
Selain itu, gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke daerah banjir dan segera berobat ke sarana kesehatan apabila mengalami gejala panas tiba-tiba, sakit kepala disertai menggigil.
Pada musim hujan terutama saat banjir, penyakit kulit sering mengintai, termasuk infeksi atau alergi.
Biasanya, tempat khusus seperti pengungsian berperan dalam penularan infeksi kulit. Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan dan memakai sepatu boots saat terkena banjir.
Sumber : Kompas TV, Kemkes.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.