JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang salah satu isinya mengingatkan Partai Amanat Nasional (PAN) agar tidak salah dalam memilih koalisi. Menurutnya, pernyataan Jokowi tersebut memiliki dua makna.
Pertama, Kepala Negara, kata Adi, ingin memastikan PAN berkoalisi dengan partai politik yang melanjutkan semua proyeknya.
"Saya kira maknanya, Jokowi ingin memastikan PAN yang saat ini menjadi pendukung utama Jokowi berkoalisi dengan partai politik yang jelas-jelas akan melanjutkan semua legacy (warisan, red), semua mercusuar politik yang sudah dilakukan Jokowi," kata Adi dalam Kompas Petang Kompas TV, Minggu (26/2/2023).
"Itu pesannya jelas ya. Jadi jangan sampai PAN berkoalisi dengan orang atau partai yang jelas-jelas mengatakan Jokowi gagal, infrastruktur ugal-ugalan, IKN (Ibu Kota Nusantara) sebagai proyek yang ugal-ugalan dan seterusnya."
Kedua, sambung Adi, peringatan tersebut disampaikan Jokowi untuk menegaskan agar PAN tidak berkoalisi dengan partai politik yang jelas-jelas mengusung politik identitas dalam menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Karena Jokowi di berbagai kesempatan mengatakan di 2024 jangan menggunakan politik identitas yang jelas-jelas memecah belah politik indonesia, terutama Pilkada 2017 atau Pilpres 2019 lalu," tegasnya.
Meski demikian, Adi menilai PAN tidak akan berkoalisi dengan partai politik yang disinggung Jokowi itu.
Sebab, kata dia, kalau melihat kecenderungannya secara umum, PAN akan tetap berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang mendukung Jokowi. KIB beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP.
Adi pun menyebut peringatan Jokowi tersebut adalah sebagai pengingat untuk PAN dan partai-partai pendukung Jokowi lainnya.
Baca Juga: Alasan Jokowi Enggan Absen Capres-cawapres di Rakornas PAN: Calon Hadir Sedikit, Semua Sudah Tahu
"Jokowi hanya me-reminder partai politik koalisi pemerintah saat ini adalah mereka yang bisa diajak kerja sama di 2024," ucapnya.
"Jadi ini semacam penguatan, pengukuhan komitmen supaya PAN yang saat ini berada di barisan Jokowi tidak neko-neko serta salah arah."
"Dan yang paling penting capresnya adalah mereka yang memastikan melanjutkan proyek yang sudah dilakukan Jokowi."
Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengingatkan PAN agar jangan salah memilih koalisi saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2023).
Jokowi menuturkan kerja sama politik memang wajib dilakukan, namun bukan untuk memecah belah.
"Jadi memang dalam politik kalau yang namanya kerja sama memang wajib, jangan justru politik itu memecah belah kita," kata Jokowi.
"Sehingga sekali lagi kerja sama itu penting, koalisi itu penting, jangan salah memilih koalisi," kata Jokowi.
Kemudian, Jokowi menyampaikan kerja sama yang dimaksud yakni kerja sama kebangsaan.
"Yang paling penting perkuat kerja sama kebangsaan kita, sehingga persatuan kita tetap terjaga, kesatuan kita tetap terjaga," jelasnya.
Baca Juga: Sempat Bertanya-tanya Alasan Lokasi Rakornas PAN di Semarang, Jokowi: Oh Ini Strategi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.