Setelah tumbukan, otak bisa bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak, yang bisa mengakibatkan robeknya serabut saraf.
Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan berbagai daerah otak untuk berkomunikasi dengan daerah lain, yang dapat menyebabkan masalah neurologis, serta koma, gangguan jangka panjang, atau kematian.
Menurut jurnal di laman fk.uns.ac.id, berdasarkan lama waktu koma diffuse axonal injury dibagi menjadi tiga jenis yakni ringan, sedang dan berat.
Baca Juga: Polisi Diminta Hati-Hati dalam Memproses Kasus Penganiayaan yang Libatkan Anak Pejabat Pajak
Melansir Medical News Today, DAI lebih sering terjadi pada kecelakaan traumatis. Berikut penyebabnya yang paling sering.
Perawatan DAI mirip dengan perawatan cedera kepala lainnya dengan tujuan untuk menstabilkan kondisi seseorang dan mencegah memburuknya kerusakan otak. Biasanya dengan
Bergantung pada tingkat cederanya, mereka mungkin perlu mempelajari kembali banyak tugas sehari-hari, seperti cara berjalan dan berbicara.
Pakar kesehatan umumnya tidak mempertimbangkan prospek orang dengan DAI parah menjadi baik.
Sejumlah kecil dari mereka yang mengalami DAI parah akan kembali sadar dalam tahun pertama setelah cedera.
Jika berhasil sadar dan menjadi stabil, biasanya pasien akan menjalani berbagai terapi seperti, terapi berbicara, terapi fisik
dan lainnya.
Sumber : Hopkins Medicine, Medical News Today, fk.uns.ac.id, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.