Mengutip pemberitaan KOMPAS.TV sebelumnya, Bell's Palsy merupakan kondisi medis yang memengaruhi saraf wajah. Penyakit ini menyebabkan sebelah wajah menjadi lumpuh atau kaku.
Kondisi ini terjadi ketika saraf wajah mengalami gangguan dan mempengaruhi kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal ke otot-otot di wajah.
Gangguan saraf pada Bell’s Palsy muncul secara bertahap, dan dapat memburuk dalam kurun waktu dua sampai tiga hari.
Penderita Bell's Palsy separuh sisi wajahnya akan terasa kaku dan susah memejamkan mata. Selain itu sebelah bagian wajah bisa mengalami lumpuh total, merasakan nyeri di rahang atau belakang telinga.
Kemudian hal lain yang dirasakan adalah sakit kepala, lidah kurang peka, mata dan mulut kering, telinga berdenging, susah bicara, serta susah makan dan minum.
Penyakit yang menyerang saraf ini sulit dicegah, karena sebagian besar Bell’s Palsy disebabkan infeksi virus.
Baca Juga: Pengobatan Hingga Pencegahan yang Bisa Dilakukan untuk Menghindari Bell's Palsy | AYO SEHAT
Seperti dilaporkan Johns Hopkins Medicine terdapat sejumlah risiko yang bisa jadi penyebab Bell’s Palsy di antaranya, diabetes, tekanan darah tinggi, cedera di wajah, hingga keracunan.
Kemudian penyakit lyme, sindrom guillain-barr, sarkoidosis, myasthenia gravis, multiple sclerosis, serta infeksi virus seperti herpes simplex, herpes zoster, mononukleosis, flu, dan meningitis.
Penyakit Bell's Palsy juga dikenal sebagai penyakit kelumpuhan wajah perifer akut. Penyakit ini bisa menyerang pria maupun perempuan yang berusia antara 15 hingga 60 tahun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.