JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara (Jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, merespons hasil Survei Litbang Kompas pada Januari 2023 yang dirilis pada hari ini, Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, Prabowo Subianto sangat menghormati hasil kerja ilmiah.
Ia juga menyebut, Menteri Pertahanan RI itu juga tidak merasa besar kepala ketika mendapati fakta temuan secara elektabilitas Prabowo juga naik dan terus bertahan di tiga besar teratas hasil Survei Litbang Kompas.
"Pak Prabowo menghormati semua hasil survey sebagai hasil kerja ilmiah. Tidak merasa gede kepala bila di atas dan pun sebaliknya," kata Dahnil, Rabu (22/2/2023) kepada KOMPAS.TV
Baca Juga: Faktor Penyebab Elektabilitas Prabowo Naik, Bertahan 3 Besar Survei Litbang Kompas
Sebagai informasi, Ketum Partai Gerindra itu dalam Survei Litbang Kompas terbaru berada pada posisi tertinggi kedua dengan angka 18,1 persen. Tepat di bawah elektabilitas Ganjar Pranowo yang mencapai 25,3 persen.
Prabowi juga di atas Anies Baswedan yang tepat di bawahnya dengan 13,1 persen.
Dahnil lantas menyebut, kini Prabowo Subianto terus akan bekerja dan fokus dalam tugasnya, yaitu menjadi Menteri Pertahanan RI.
"Beliau fokus menunaikan tugasnya sebagai Menhan (Menteri Pertahanan RI)," tambahnya.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar 25,3 Persen, Prabowo 18,1 Persen, Anies 13,1 Persen
Sebelumnya seperti KOMPAS.TV beritakan, Survei Litbang Kompas juga merekam, Prabowo mengalami fluktuasi elektabilitas dalam setahun terakhir ini.
Prabowo sempat mendapat elektabilitas 26,5 persen pada Januari 2022, turun pada Juni 2022 (25,3 persen), lalu kembali turun menjadi 17,6 persen pada Oktober 2022. Kini naik lagi menjadi 18,1 persen jelang Pilpres 2024.
Litbang Kompas juga menjelaskan sejumlah faktor soal naiknya elektabilitas Prabowo. Di antaranya, yakni faktor Gerindra kian solid dukung Prabowo jelang Pilpres 2024.
Lalu, kenaikan elektabiltias terkait dengan tugasnya sebagai Menhan, yakni terjadi kenaikan kepercayaan responden kepada Prabowo untuk memimpin pemerintahan Indonesia.
Terutama, lanjutnya, terjadi di gugus pulau Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, serta Maluku dan Papua.
Adapun Survei Litbang Kompas yang bertajuk Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.