Sedangkan involuntary atau tidak disengaja maka hal ini akan ditindak lanjuti dengan koordinasi Polri dengan Kemlu.
"Kalau voluntary kan sukarela, kalau involuntary dia hilang dengan kondisi-kondisi yang di luar dirinya," ujar Krishna.
Lebih lanjut Krishna menjelaskan pihaknya memiliki data dosen UII tersebut terlacak di Boston, Amerika Serikat.
Baca Juga: Buntut Dosen Ahmad Munasir Hilang Kontak, UII Bahas Kebijakan Aturan Perjalanan Luar Negeri
Pihaknya juga mendapat data AMRP memesan tiket pesawat dengan rute penerbangan Istambul-Boston sebelum berangkat ke Jakarta.
Menurut Krishna bukan pertama kali AMRP pergi ke Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir, dalam catatan yang diterima Divisi Hubungan Internasional dari KBRI Ankara sudah delapan kali dosen Fakultas Teknik Informatika UII itu pergi ke Negeri Paman Sam.
Data terbaru yakni pada 13 Februari 2023 ke Boston, AS. Pihaknya berkesimpulan AMRP mengubah rute kepulangan tanpa memberitahu rekan-rekannya.
Krishna juga menyarankan agar AMRP segera kembali pulang ke keluarganya, karena ternyata kabar tentang dirinya sudah ramai diberitakan.
"Nah sekarang tinggal yang bersangkutan saja, kalau beritanya ramai dan dicari keluarga ya pulanglah begitu, atau kalau ada apa-apa," ujar Krishna.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.