Kompas TV nasional rumah pemilu

Survei Litbang Kompas Mengungkap, Mayoritas Pemilih Golkar dan PDIP Belum Aktif di Medsos

Kompas.tv - 21 Februari 2023, 12:04 WIB
survei-litbang-kompas-mengungkap-mayoritas-pemilih-golkar-dan-pdip-belum-aktif-di-medsos
Para perwakilan pimpinan partai politik menerima plakat nomor urut yang diperoleh dalam Pengundian dan Penetapan Nomor Partai Politik Peserta Pemilihan Umum 2024 di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (14/12/2022). (Sumber: KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Mayoritas pemilih Partai Golkar dan PDIP tak seperti konstituen PKS yang sudah melek media sosial atau medsos. 

Hal itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 25 Januari-4 Februari 2023. 

"Beberapa partai yang konstituennya relatif kurang hadir dalam ranah maya ini adalah Partai Golkar, PPP, PKB, dan PDIP," tulis tim Litbang Kompas yang dikutip dari Kompas.id, Selasa (21/2/2023). 

Bagi Golkar, mungkin membangun strategi kampanye yang kuat di dunia maya belum menjadi urgensi. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: PKS Partai Politik yang Paling Aktif di Media Sosial, Mencapai 57,1 Persen

Pasalnya, tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama. Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen.

Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.

Selaras, fenomena serupa dialami PDI-P. Berdasarkan hasil survei, tak sampai sepertiga dari pemilih partai ini yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama. 

Angka tersebut terpaut banyak dengan pemilih PDI-P yang relatif lebih suka menonton TV, yakni 55,8 persen.

Kondisi yang kurang lebih sama ditemukan pada kasus PKB dan PPP, dengan hanya sekitar sepertiga dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan media utamanya.


 

Menarik untuk diperhatikan, sebagian besar dari partai yang konstituennya tidak terlalu aktif menggunakan medsos adalah partai-partai yang cenderung mapan atau tradisional. 

Tren perilaku bermedia dari calon pemilih partai-partai ini bisa menjadi indikasi ceruk pasar yang bisa disasar oleh mereka.

Pasalnya, perilaku bermedia ini erat hubungannya dengan usia. Hasil survei kali ini menunjukkan sebuah pola, yakni semakin tua usia responden, semakin jarang ia menggunakan media sosial.

Tak ayal, makin sedikitnya calon pemilih yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama bisa menjadi indikator bahwa pemilih dari partai politik tersebut berada di demografi yang cukup matang. 

Hal ini menjadi tantangan bagi partai-partai tersebut mengingat sebagian besar dari pemilih pada Pemilu 2024 masuk ke dalam demografi yang relatif muda.

Survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023. 

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: PAN dan PPP Terancam Tak Lolos ke Parlemen

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x