Soleman juga menekankan pentingnya langkah kehati-hatian demi menyelamatkan nyawa sandera.
"Dan jangan lupa, kalau judulnya adalah penyelamatan sandera, maka penyelamatan ini harus hati-hati. Jangan sampai terbalik."
"Yang disikat itu penyandera, tapi yang disandera juga ikut mati, kan percuma. Sehingga harus teguh pada tujuan pembebasan sandera," pungkasnya.
Seperti diketahui, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar di Bandara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa (7/2/2023) lalu.
Pesawat tersebut rencananya akan menjemput 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro yang sempat mendapat ancaman dari KKB.
Ke-15 pekerja bangunan sendiri berhasil diselamatkan oleh Satgas Damai Cartenz tapi keberadaan sang pilot masih belum diketahui.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menuturkan bahwa pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air tersebut menjadi prioritas tim gabungan TNI-Polri.
Namun Yudo membantah bahwa pilot Susi Air bernama Kapten Phillips Merthens itu disandera oleh KKB.
Yudo menyebut pilot Susi Air tersebut bisa menyelamatkan diri setelah pesawatnya dibakar oleh KKB.
"Dia (pilot) kan diancam, akhirnya diselamatkanlah oleh mungkin salah satu masyarakat di situ," tutur Yudo.
Baca Juga: Evakuasi Pilot Susi Air Terkendala Akses yang Terbatas di Distrik Paro Papua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.