Kemudian, agar kian aman, tokoh agama dan warga membantu para pekerja tersebut ditempatkan di lokasi yang aman dari KKB.
Lokasi itu di Distrik Kenyam, jaraknya 2 hari perjalanan lewati pegunungan Papua dari lokasi mereka disembunyikan. Mereka pun jalan kaki menuju tempat itu.
"Lalu saat itu masyarakat langsung menyarankan kepada mereka untuk pergi. Kemudian mereka pergi dibawa sama masyarakat ke titik arah yang kita gunakan untuk evakuasi," kata Faizal dilansir Kompas.com
"Ke Kenyam Itu kan jaraknya sangat jauh dan saat itu kita takut mereka dikejar. Nah kalau dikejar dapat maka repot kita, karena Egianus biasanya bukan ngancam tapi dibuktikan oleh dia," tuturnya.
Aparat keamanan kemudian menjemput mereka di titik aman yang telah disepakati. Evakuasi korban KKB pun dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri tersebut.
Baca Juga: Sebelum Dibakar KKB, Pesawat Susi Air Sudah Dilarang Mendarat, Panglima TNI: Aparat di Situ Sedikit
Sebelumnya KKB membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan Selasa (7/2/2023) pagi. Pesawat itu diduga bakal menjemput para pekerja.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, awal kasus pembakaran pesawat Susi Air itu terkait WNI yang ternyata adalah 15 pekerja bangunan yang sedang bangun puskesmas. Mereka disandera KKB.
"Memang benar peristiwa ini berawal dari pengancaman 15 pekerja yang membangun puskesmas," ujar Irjen Fakhiri Selasa (7/2/2023) malam.
Terkati pembakaran itu, Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti mengatakan pesawat PK-BVY mendarat di Lapangan Terbang Paro dalam keadaan selamat, lalu terjadi peristiwa pembakaran oleh KKB.
Baca Juga: 15 Sandera KKB Berhasil Diselamatkan, Kini Fokus TNI-Polri Evakuasi Pilot Susi Air!
Sumber : Kompas TV/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.