Koalisi Perubahan sendiri dirumorkan hendak mengusung Agus Harimurti Yudhoyono atau Ahmad Heryawan sebagai pendamping Anies.
Namun, Willy menyebut pihaknya masih akan berdialog dengan banyak tokoh dan menyerap aspirasi publik.
"Politik membutuhkan element of surprise. Dan pasangan ini bukan kawin paksa, butuh pendekatan yang kuantitatif, rasionalitas untuk pemenangan, dan juga faktor-faktor kualitatif,” katanya.
Willy mengaku koalisinya sudah menetapkan kriteria dan mekanisme dalam menentukan cawapres, termasuk memperhatikan permintaan Anies.
Di lain pihak, Ketua DPP PDIP Andreas Pareira menyebut partainya tidak tergesa mengumumkan capres-cawapres. Kata Andreas, PDIP sedang fokus mengawal pemerintahan Jokowi dan konsolidasi internal.
Andreas menambahkan, capres dari PDIP sudah dikantongi oleh Megawati. Pihaknya tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan.
"Bagaimanapun mengusung presiden, wakil presiden di dalam proses Pilpres 2024 tentu membutuhkan kerja sama, gotong-royong, dengan cara pandang yang sama tentu penting,” ungkapnya.
Gun Gun sendiri menyebut parpol-parpol dapat memanfaatkan momentum sebelum bulan Ramadan untuk memaksimalkan publisitas.
Pasalnya, bulan ini dapat menjadi momen capres-cawapres menyosialisasikan program dan ide-idenya.
Baca Juga: Sekjen PDIP: Kami Tak Cocok Koalisi dengan Partai yang Suka Impor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.