JAKARTA, KOMPAS.TV – Pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Kamis (26/1/2023) membahas hal yang biasa-biasa saja.
Penjelasan itu disampaikan oleh Jokowi saat ditemui wartawan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
"Biasa-biasa saja," ujar Jokowi, dikutip dari laporan tim jurnalis Kompas TV.
Saat awak media menanyakan lebih lanjut mengenai pokok pembahasannya, Jokowi berseloroh awak media terlalu ingin tahu.
"Mau tahu saja," ucapnya sambil berlalu.
Baca Juga: Pengamat Politik Yakini Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi Bahas Komitmen Politik
Diketahui, Jokowi bertemu dengan Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta, Kamis lalu.
Pertemuan antara keduanya dibenarkan oleh Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto.
“Saya dengar begitu (ketemu Kamis sore). Tapi isi pembicaraannya saya belum mendapatkan konfirmasi dari Ketum,” ujar Sugeng dihubungi Kompas.com, Jumat (27/1/2023).
Pertemuan antarakeduanya, kata Sugeng berlangsung lebih dari satu jam.
Sementara, pihak istana juga membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh di istana pada Kamis sore.
"Betul ada pertemuan tersebut kemarin sore," ujar Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Mengutip pemberitaan KOMPAS.TV, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyebutkan sudah tiga bulan Surya Paloh tidak bertemu dengan Jokowi.
“Biasanya tidak pernah selama ini, terakhir Surya Paloh bertemu dengan Jokowi, akhir September 2022, namanya hubungan ada dinamika lain di publik itu bagian dari kenyataan,” ujarnya, Sabtu (28/1/2023).
Saat ulang tahun Partai NasDem, ia tidak menampik jika Jokowi tidak hadir. Namun, ia beralasan ketika itu Jokowi sedang mengadakan kunjungan kerja ke Kamboja.
Dalam pertemuan Surya Paloh dan Jokowi tersebut, ia menilai tidak penting siapa yang lebih dulu berinisiatif bertemu. Sebab, pada intinya pertemuan dua negarawan menjadi simbol kesejukan bangsa.
“Pertemuan pimpinan negara dan partai politik semakin sering bertemu semakin baik, untuk menghindari miskomunikasi,” ucapnya.
Ia berharap pertemuan seperti kemarin itu bisa lebih sering dilakukan pimpinan-pimpinan parati politik lainnya untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Baca Juga: Isu Hubungan Retak, Surya Paloh Temui Jokowi di Istana
Soal isu reshuffle, Taslim berpendapat pertemuan presiden dengan pimpinan partai menjadi sempit jika hanya dimaknai pembahasan isu reshuffle. Seharusnya, pertemuan semacam itu lebih sering diadakan karena pasti membawa angin segar dalam kehidupan bernegara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.