JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Gizi Nasional (HGN) 2023 diperingati hari ini, Rabu (25/1/2023). Tema HGN kali ini adalah Protein Hewani Cegah Stunting.
Dengan tema Hari Gizi Nasional 2023 diharapkan dapat menjadi ajakan kepada masyarakat untuk mencegah stunting pada pertumbuhan anak-anak.
Melansir laman Kementerian Kesehatan dalam artikel yang terbit Oktober 2022, angka stunting di Indonesia masih 24 persen.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena kurangnya asupan gizi atau asupan gizi yang tidak kuat. Penyebab lainya juga karena ada infeksi berulang atau karena kurangnya stimulasi asupan gizi.
Efek jangka panjang dari stunting adalah anak tumbuh dengan tingkat kecerdasan yang rendah, prestasi belajar yang tidak baik, tumbuh kembang tidak maksimal atau bahkan sakit-sakitan.
Baca Juga: Cegah Stunting, Jokowi Sentil Kemenkes Beri Biskuit untuk Anak: Jangan Dilakukan Lagi
Perbedaan antara balita normal dan stunting terlihat dari sisi tinggi badan. Balita stunting terlihat lebih pendek dari balita seusianya.
Namun, perbedaan yang tidak terlihat antara keduanya adalah otak anak stunting tidak terbentuk dengan baik dan dapat berdampak panjang.
Stunting bisa dicegah dengan memberikan gizi yang cukup saat masa ibu hamil hingga masa menyusui.
Terkini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat untuk mencegah stunting pada anak dengan mengonsumsi protein hewani pada ibu hamil dan menyusui.
"Selaras dengan tema HGN ke-63 tahun 2023, yakni protein hewani cegah stunting," kata Khofifah di Surabaya, Rabu, dikutip dari Antara.
Beberapa protein hewani yakni daging, ikan, telur dan susu atau produk turunannya sangat baik dalam upaya penurunan stunting.
Hal ini karena, protein hewani mengandung zat gizi lengkap, mulai asam amino, vitamin dan mineral yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Khofifah menegaskan perbaikan gizi sangat penting terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun.
Maka mengonsumsi beragam makanan bergizi dan mengandung protein hewani setiap kali makan sangat dianjurkan.
"Tidak hanya saat hamil, ibu menyusui juga harus mengonsumsi beraneka makanan bergizi utamanya protein hewani agar ASI-nya berkualitas. Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI dilanjutkan disertai dengan pemberian makanan pendamping ASI yang memenuhi syarat tepat waktu dan kaya protein hewani, aman dan diberikan dengan cara yang benar," tuturnya.
Berikut cara mencegah stunting pada anak, masih dikutip dari kemkes.go.id.
ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Baca Juga: Cegah Stunting, Plt Wali Kota Semarang Kenalkan Menu Sehat dan Bergizi untuk Bayi dan Ibu Hamil!
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.
Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak.
Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.
Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut.
Sumber : Kompas TV, Kemkes.go.id, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.