Kompas TV nasional kriminal

Kemunculan Figur Aki Banyu dan Sistem MLM jadi Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Kompas.tv - 25 Januari 2023, 05:12 WIB
kemunculan-figur-aki-banyu-dan-sistem-mlm-jadi-fakta-baru-kasus-pembunuhan-berantai-wowon-cs
Kolase tiga tersangka pembunuhan berencana di Bekasi dan Cianjur, Dede Solehudin (kiri), Wowon Erawan (tengah), dan Solihin alias Duloh (kanan). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menemukan fakta baru dari kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki.

Fakta baru tersebut yakni adanya figur fiktif 'Aki Banyu' dan sistem multi level marketing atau MLM.

Aki Banyu adalah figur yang memerintahkan Solihin alias Duloh dan Dede Solehuddin untuk melakukan pembunuhan dan memperdaya korban dengan iming-iming penggandaan uang. 

Sedangkan sistem MLM digunakan Wowon untuk merekrut tenaga kerja wanita (TKW) sebagai korban penipuan dengan modus penggandaan uang.

Baca Juga: Polisi Telusuri Sumber Dana Rp 1 M di Rekening Wowon Cs Serial Killer

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan Aki Banyu adalah figur fiktif yang digunakan Wowon untuk menarik dan meyakinkan korban hingga membunuh korban. 

Aki Banyu ini adalah figur yang ditokohkan dan paling sakral hingga sulit untuk ditemui.

"Bahkan tersangka Duloh dan Dede setelah sekian tahun baru tahu Aki Banyu itu adalah Wowon ya baru setelah ditangkap ini," ujar Hengki saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (24/1/2023).

Hengki menjelaskan latar belakang profesi Wowon sebagai dalang membuat dirinya bisa membedakan suara. 

Baca Juga: Polisi Buka Posko Laporan Kasus Pembunuhan Berantai Wowon

Wowon mampu mengubah nada suaranya sedemikian rupa lewat sambungan telepon sehingga tersangka lain dan korban percaya bahwa ada figur Aki Banyu. 

"Jadi suaranya bisa berubah-ubah, sudah kita praktikkan pada saat pemeriksaan," ujar Hengki. 

Korban Wowon saat menggunakan peran sebagai Aki Banyu ini adalah Ai Maimunah, Noneng dan Siti, seorang TKW. 

Ai Maimunah dibunuh Duloh dan Dede atas perintah Aki Banyu karena mengetahui aksi penipuan terhadap TKW dengan modus penggandaan uang. Ai Maimunah juga pernah sebagai perekrut TKW untuk menjadi korban penipuan Wowon CS.

Baca Juga: Setelah Kuburan Siti, Polisi Berencana Ekshumasi Makam Halimah Korban Pembunuhan Wowon Cs

Sedangkan Siti dan Noneng di dorong ke laut, karena mendapat perintah sesat yakni meloncat ke laut sebagai jalan untuk kaya.

"Keterangan tersangka (Wowon) saya yang suruh apabila ingin meraih sukses silahkan cebur ke laut. Itu dari Aki Banyu, pada saat kita tangkap handphone atas nama Aki Banyu dipegang Wowon," ujar Hengki. 

"Yang terjun di (laut) Bali itu bukan hanya Siti tapi juga Noneng. Ini hasil konfirmasi kami dengan Polres Karangasem, Bali," sambung Hengki.

Wowon gunakan modus penggandaan uang

Hengki menambahkan selain melakukan pembunuhan berantai, Wowon Cs juga melakukan penipuan kepada para TKW dengan modus penggandaan uang. 

Untuk meyakinkan korban, Wowon memamerkan harga benda seperti rumah dan mobil yang bukan miliknya.

Baca Juga: Kisah Siti Fatimah, Korban Pertama Wowon Cs yang Meninggal pada Februari 2021.

Tak sampai di situ, calon korban juga ditunjukkan para pasien Wowon yang sudah mendapat kekayaan. Padahal mobil dan rumah yang ditunjukkan milik orang lain.

Setelah korban percaya, Wowon cs meminta korban untuk mengajak temannya ikut penggandaan uang ala Wowon. 

"Sistemnya seperti MLM, mereka ada downline (garis turunan), dari Siti misal mengajak temannya lagi untuk menggandakan uangnya," ujar Hengki.

Sejauh ini korban pembunuhan dari klaster TKW ini ada dua orang. Sedangkan TKW yang menjadi korban penipuan Wowon Cs ada 11 orang. 

Para korban mengirim sejumlah uang kepada tersangka Dede Solehudin melalui transfer rekening dan wesel.


 

Uang hasil penipuan dipakai untuk kepentingan pribadi ketiga tersangka Wowon, Solihin alias Dullah dan Dede. 

"Melalui rekening maupun western union ini akan kami telusuri berapa korban penipuan dari tersangka," ujar Hengki. 

Hasil pengeledahan ditemukan rekenening dengan saldo mencapai Rp1 miliar. Uang tersebut diduga dari hasil aksi penipuan Wowon Cs dengan motif penggandaan uang terhadap para korban. 

Hasil pemeriksaan uang tersebut hasil akumulasi para korban TKW yang mengirimkan uang secara berkala setiap bulan ke rekening milik tersangka Dede setiap bulan sejak April 2019. Adapun kartu ATM dari rekening penampung uang penipuan ini dipegang oleh Wowon.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x