Namun faktanya, Sambo pernah menanyakan kepada terdakwa Ricky Rizal terkait kesanggupan Ricky untuk menembak.
Tapi di sisi lain Sambo menyangkal menyuruh Richard untuk menembak. Ia hanya memerintahkan Richard untuk menghajar.
Baca Juga: Soal Skenario Penembakan Yosua, Ferdy Sambo: Keterangan Eliezer Sama Sekali Tidak Benar
"Apa esensi menembak dan menghajar, kenapa saat dia (Ferdy Sambo) ingin mengonfirmasi kejadian di Magelang kenapa harus membawa senjata, kenapa dia sendiri. Sekuat apa Yosua harus diperlakukan seperti itu," ujar Mansur.
Sebelumnya Ferdy Sambo membacakan pembelaan atau pleidoi atas tuntutan hukuman seumur hidup yang diminta JPU.
Dalam pleidoinya Sambo menyatakan selama 28 tahun bekerja sebagai aparat penegak hukum dan menangani berbagai perkara kejahatan, termasuk pembunuhan, ia belum pernah menyaksikan tekanan yang begitu besar terhadap seorang terdakwa seperti dirinya.
Perkara ini, membuat dirinya nyaris kehilangan hak sebagai seorang terdakwa dalam mendapatkan pemeriksaan yang objektif.
Baca Juga: Di Pleidoi Ferdy Sambo Singgung Framing Media dan Hoaks: Seolah Saya Penjahat Terbesar dalam Sejarah
Dianggap telah bersalah sejak awal pemeriksaan dan haruslah dihukum berat tanpa perlu mempertimbangkan alasan apa pun dari dirinya sebagai terdakwa.
Tak hanya itu, media framing dan produksi hoax terhadap dirinya sebagai terdakwa dan keluarga secara intens terus dilancarkan sepanjang pemeriksaan.
Berikut tekanan massa baik di dalam maupun di luar persidangan yang kemudian telah mempengaruhi persepsi publik.
"Bahkan mungkin memengaruhi arah pemeriksaan perkara ini mengikuti kemauan sebagian pihak, termasuk juga mereka yang mencari popularitas dari perkara yang tengah saya hadapi," ujar Sambo saat membacakan pleidoi di PN Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.