"Noneng dan Wiwin dibunuh tahun 2020 menurut keterangan tersangka," kata Hengki.
Baca Juga: Lewat Kasus Keracunan di Bekasi Pembunuhan Berantai Pelaku Terkuak, 4 Kerangka Ditemukan di Cianjur
Di lubang ketiga yang ditemukan polisi, ada satu kerangka yang diduga atas nama Farida yang sebelumnya pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Berdasarkan pemeriksaan, Wowon mengaku ada satu kerangka lain. Penyidik pun masih menelusuri keberadaan satu kerangka korban tersebut.
Hengki menjelaskan, para korban dimakamkan di lingkungan rumah tersangka. Ada yang dikubur di dalam rumah, tepatnya di samping toilet.
"Yang menyedihkan, di salah satu rumah tersangka sudah disiapkan lubang baru yang sama pesis dengan TKP di Bekasi. Siapa yang jadi korban berikutnya ini sedang kami selidiki," ujar Hengki.
Sementara itu, korban di Garut tidak disebutkan identitasnya oleh polisi. Jenazah korban ditemukan oleh masyarakat setelah dibuang ke laut oleh pelaku. Korban pun dimakamkan dengan wajar oleh warga.
Baca Juga: 3 Jenazah Ditemukan di Cianjur, Berkaitan dengan Kasus Sekeluarga Keracunan di Bekasi
Fadil menerangkan, para pelaku memberikan janji kepada orang lain untuk bisa cepat kaya. Saat korban yang tak kunjung kaya menagih janji, pelaku lantas menghabisi nyawa korban.
Pelaku lantas menganggap bahwa keluarganya menjadi orang yang berbahaya karena mengetahui kejahatan yang dilakukannya.
Oleh karena itu, pelaku lantas meracun keluarganya sendiri di Bekasi menggunakan racun pestisida.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.