Kompas TV nasional kriminal

Satu Keluarga di Bekasi yang Tewas Ternyata Diracun Suami untuk Tutupi Kasus Pembunuhan Berantai

Kompas.tv - 20 Januari 2023, 11:41 WIB
satu-keluarga-di-bekasi-yang-tewas-ternyata-diracun-suami-untuk-tutupi-kasus-pembunuhan-berantai
Polisi melakukan olah TKP di rumah kontrakan ditemukan satu keluarga diduga keracunan di Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023). (Sumber: Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, yang awalnya disebut tewas karena keracunan ternyata dibunuh oleh suami dan kawan-kawannya.

Ketiga korban terdiri atas ibu dan dua anak itu tewas diracun menggunakan cairan pestisida yang dicampur dengan minuman berupa kopi.

Baca Juga: Sepak Terjang 3 Pembunuh Berantai: Racuni Sekeluarga di Bekasi, Bunuh 6 Orang di Cianjur dan Garut

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan anak buahnya, kasus pembunuhan satu keluarga dengan cara diracun itu dilakukan secara terencana oleh tiga pelaku.

"Pelaku adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin," kata Fadil dalam keterangannya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Fadil mengungkapkan, para pelakuu tersebut merupakan orang dekat atau masih memiliki hubungan keluarga dengan para korbannya. 

Bahkan, salah satu pelaku bernama Wowon merupakan suami dari salah satu korban bernama Ai Maimunah.

"Salah satu pelaku ini, Wowon, adalah suami dari korban," ucap Fadil.

Baca Juga: Lewat Kasus Keracunan di Bekasi Pembunuhan Berantai Pelaku Terkuak, 4 Kerangka Ditemukan di Cianjur

Lebih lanjut, Fadil membeberkan penyebab satu keluarga itu dibunuh karena mengetahui tindak kejahatan lain yang dilakukan oleh para pelaku.

Adapun tindak kejahatan yang dimaksud itu ialah pembunuhan berantai. Diduga, ketiga pelaku itu membunuh enam orang di wilayah Cianjur dan Garut, Jawa Barat. 





Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x