Ditinggal Demo ke Jakarta, Kandang Ternak Milik Kades Tulungagung Kebakaran Parah

TULUNGAGUNG, KOMPAS.TV - Nasib nahas diterima oleh Suratman, kepala desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

Kandang ternak miliknya malah kebakaran pada Senin (16/1/2023) sekitar pukul 19.30 WIB, ketika Kades Suratman sudah berangkat ke Jakarta untuk demonstrasi terkait tuntutan perubahan Undang-Undang Desa.

Adapun Kades Suratman bergabung dengan ratusan kades dari sejumlah daerah untuk geruduk Jakarta dan melakukan unjuk rasa pada hari ini, Selasa (17/1/2023).

Saat kebakaran, api melahap hampir semua kandang milikinya tersebut, yang lokasinya berada tepat di belakang rumah Kades Suratman.

Untungnya, petugas berhasil memadamkan sebelum api merangsek ke rumah pribadi Kades. 

Menurut Kasi Pengendalian dan Operasional Pemadam Kebakaran Satpol PP Tulungagung, Bambang Pidekso, kebakaran di area rumah kades tersebut diduga berasal dari pembakaran sampah.

Istri kades ternyata bakar sampah dan sempat dimatikan, ternyata api belum benar-benar padam.

Lantas, api itu pun merembet ke jerami sampai membuat kandang milik suaminya terbakar. 

“Istri pemilik rumah sebelumnya membakar sampah di belakang rumah. Dikiranya saat itu api sudah padam,” kata Bambang, Senin malam dilansir Tribun Jatim. 

Baca Juga: Ratusan Kades dari Purworejo akan Aksi di Depan Gedung DPR, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Api lantas membakar kandang dan ludes. Ada sekitar 10 kandang baterai ayam petelur yang rusak dilalap api.

Proses pemadaman berlangsung kurang dari 30 menit. Namun petugas pemadam kebakaran harus bekerja ekstra melakukan pendinginan.

“Lokasi kandang ada di belakang, lumayan jauh meski masih terhubung dengan rumah utama," kata Bambang. 

Bambang juga menyebut, orang-orang juga rumah kades tidak tahu sampai akhirnya ada api membesar. 

"Jadi apa yang terjadi di belakang rumah tidak terpantau,” kata Bambang.

Lebih dari 1 jam petugas melakukan pembasahan pada tumpukan jerami di belakang rumah Kades Tambakrejo itu. 

“Memang kesulitan jerami seperti ini, harus diurai dan dibasahi semua. Kalau masih ada bara yang tersisa, api bisa menyala lagi,” kata Bambang.

“Ini menjadi pelajaran, jangan pernah meninggalkan pembakaran sampah sampai benar-benar padam. Apalagi lokasinya dekat barang-barang yang mudah terbakar,” kata Bambang.

Baca Juga: Saat Ratusan Kades Purworejo Bakal Gelar Aksi di Jakarta, Tuntut Masa Jabatan dari 6 Jadi 9 Tahun