JAKARTA, KOMPAS.TV – Charta Politika sudah enam kali melakukan survei yang menanyakan tentang reshuffle atau perombakan kabinet, tapi menjadi menarik setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menjelaskan hal itu dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (11/1/2023).
“Rilisnya itu tidak khusus mengenai reshuffle, dan kita pernah lima kali sebelumnya merilis hal tersebut, tapi buat wartawan tidak menarik,” jelasnya.
“Setelah NasDem deklarasi, menjadi menarik.”
Hal itu lanjut dia, menunjukkan bahwa unsur politik dalam isu reshuffle tersebut sangat kuat.
Yunarto juga menjelaskan, dalam survei yang dirilis pada Desember 2022 lalu, ada kesenjangan yang cukup tinggi antarakepuasan terhadap kinerja presiden dan kepuasan terhadap kinerja menteri.
Baca Juga: Staf Khusus Presiden Beberkan 2 Pertimbangan Reshuffle, Kinerja dan Politis
“Awal mula temuannya yang menarik adalah ada gap antara kepuasan terhadap presiden yang sudah menembus angka 71 persen, dengan kepuasan terhadap kementerian yang gapnya sekitar 11 sampai 12 persen.”
“Kemudian, kita tanyakan lebih lanjut, apakah setuju dengan reshuffle atau tidak, ternyata korelasinya linear juga,” kata dia.
Responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja menteri, kemudian berlanjut dengan persetujuan reshuffle.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.