Ketiga, PDIP merupakan partai besar yang patuh akan perintah dan instruksi ketua umumnya. Jika Megawati mengumumkan nama capres, seluruh otot partai di legislatif, eksekutif dan struktural partai tentu akan bergerak.
"Ketika semua bergerak maka konsentrasi terhadap pemerintahan, mengawal pemerintah tentu dengan sendirinya akan kendor," ujar Deddy.
Deddy menambahkan walaupun tidak mengumumkan nama, Megawati telah menegaskan capres yang diusung merupakan kader dari PDIP.
Hal tersebut berkaitan dengan keberlanjutan program yang sudah digagas oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Pengamat Politik: Jika Dilihat 2 Pilpres Sebelumnya Megawati Pilih Capres dari Tingkat Elektabilitas
"Bu Mega itu menggugat partai-partai lain kenapa tidak semua partai mengusulkan calonnya karena untuk itulah partai politik dibentuk. Untuk mendidik kadernya, untuk melakukan rekrutmen kepemimpinan," ujar Deddy.
Dalam sejumlah survei ada tiga nama kader PDIP yang memiliki kans kuat dipilih sebagai capres. Yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Di ketiga nama tersebut Ganjar lah yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei.
Dalam HUT PDIP ke-50 Megawati Soekarnoputri menegaskan urusan penentuan nama Capres PDIP adalah hak prerogatif dirinya. Hal itu sudah diamanatkan dalam kongres PDIP pada Agustus 2019 lalu.
Baca Juga: Jokowi Happy Megawati Bilang Begini Soal Capres 2024 dari PDIP
"Kan saya Ketua Umum terpilih lewat kongres partai sebagai institusi partai, maka oleh kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikan lah kepada ketua umum tertinggi hak prerogatif untuk menentukan siapa yang dicalonkan," ujar Megawati dalam pidatonya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.