Korban kemudian dibonceng ke rumah rekan AD berinisial MF. Setelah menemui rekannya, pelaku AD kemudian membonceng korban dan rekannya ke rumah di kawasan Batua Raya, Makassar.
"Setelah sampai di rumah, AD membunuh korban. Eksekusi dilakukan di kamar tamu hingga meninggal," ujar Jufri saat dihubungi di program Kompas Malam KOMPAS TV, Selasa (10/1/2023).
Jufri menjelaskan otak pelaku penculikan dan pembunuhan adalah AD yang diketahui masih duduk di bangku kelas 12 SMA di Makassar. Sedangkan MF merupakan rekan sekolah AD kelas 10 SMA.
"Motivasinya AD ini ingin cepat kaya, apabila menjual organ dibeli dengan uang dolar maka akan cepat kaya," ujar Jufri.
Baca Juga: Inikah Pencurian Organ Tubuh Anak Pertama Di Indonesia - AIMAN ( Bag 3 )
Jufri menambahkan setelah membunuh korban, pelaku AD kemudian mengirim pesan ke akun Facebook yang mengunggah penjualan organ manusia.
Pesan yang disampaikan, pelaku sudah memiliki organ tubuh yang ingin dijual. Setelah ditunggu selama satu jam lebih, akun Facebook tersebut tak membalas pesan pelaku.
Pelaku AD panik dan bersama rekannya MF membuang jasad korban ke Inspeksi Kanal Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros pada Minggu (8/1/2023) malam.
Baca Juga: Terekam CCTV! Keberadaan Terakhir Anak Usia 4 Tahun yang Diduga Jadi Korban Penculikan di Cilegon
Setelah dilakukan penelusuran pelaku bertindak atas kemauan dirinya sendiri dan bukan bagian dari jaringan penjualan organ manusia.
Munculnya inisiatif pelaku setelah membuka akun penjualan organ tubuh di media sosial dan dibaca melalui akunnya. Jika hal tersebut dilakukan maka pelaku berpendapat dapat memperkaya dirinya.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan intensif, pelaku juga bingung dan tidak jelas. Yang melatarbelakangi pembunuhan ini karena terobsesi uang penjualan organ tubuh untuk cepat kaya," ujar Jufri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.