Fakta-fakta Angela Dimutilasi Ecky: Berawal Kenal Lewat Kaskus, Lalu Dihabisi Usai Minta Dinikahi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Angela Hindriati Wahyuningsih (54) yang dilaporkan hilang ternyata menjadi korban mutilasi kekasihnya, Ecky Listiantho (34) di sebuah kontrakan yang berada di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Kasus ini terungkap setelah polisi mencari keberadaan Ecky Listhiantho yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya usai pamit pergi ke bank.

Baca Juga: Diungkap Mantan Pacar, Ecky Ternyata Incar Wanita Lebih Tua Berpenghasilan, Modusnya Mengaku Duda

Setelah menemukan keberadaan Ecky Listiantho, polisi yang melakukan pemeriksaan di kontrakan itu justru menemukan potongan tubuh manusia yang ternyata jasad Angela Hindriati Wahyuningsih.

Berikut ini merupakan sejumlah fakta yang dirangkum oleh Kompas TV dalam kasus mutilasi yang dilakukan Ecky Listiantho terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih:

1. Kenal Lewat Kaskus

Pihak kepolisian mengungkapkan Angela dan Ecky kali pertama kenal pada 2018. Mereka berkenalan lewat forum berkebun di situs Kaskus. 

Sejak perkenalan itulah, diduga mereka semakin sering berkomunikasi hingga akhirnya menjalin hubungan khusus atau berpacaran. 

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy.

"(Angela) 2018 kenal dengan Ecky di Kaskus, forum berkebun," kata Komisaris Resa pada Sabtu (7/1/2023).

Baca Juga: Jalin Asmara dengan Angela, Ecky Pelaku Mutilasi Mengaku Merasa Lebih Nyaman dengan Wanita Lebih Tua

2. Hilang Usai Tugas Kantor

Angela Hindriwati dilaporkan menghilang setelah menjalani tugas dari kantor ke Bandung, Jawa Barat pada 2019. Diketahui, Angela bekerja di perusahaan supermarket ternama di Jakarta.

Kakak kandung Angela, Turyono, menjelaskan adiknya menghilang pada Senin (24/6/2019). Kala itu,posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya.

"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri,” ujar Turyono.

Pada Senin (24/6/2019) sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan, bahwa Angela masih sempat berkomunikasi (chat) di grup WhatsApp kantornya.

3. Keluarga Lapor Polisi

Hilangnya Angela Hindriati tentu membuat pihak keluarganya panik. Tak hanya itu, pihak kantor Angela juga mencari-cari wanita berusia 54 tahun itu. Sebab, Angela belum menyerahkan laporan proposal hasil dari penugasan kantornya di Bandung. 

"Dari rekannya kantor menelepon kakak saya yang tinggal di Pamulang, menanyakan keberadaan Angela karena belum masuk kantor dan belum menyerahkan laporan proposal hasil dari penugasan di Bandung," ujar Turyono.

Baca Juga: Wanita yang Diduga Dimutilasi di Bekasi Ternyata Masih Unggah Foto usai 5 Hari Dinyatakan Hilang

Setelah mendapat kabar adiknya hilang, pihak keluarga mencari informasi melalui rekan-rekan dan sahabat Angela.

Setelah upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil, keluarga Angela akhirnya melapor ke Polsek Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan.

Namun, karena posisi terakhir Angela berada di Bandung, polisi di Jakarta menolak laporan tersebut dan menyarankan keluarga Angela untuk langsung membuat laporan ke wilayah hukum Polda Jabar.

"Itulah alasannya, kami baru melaporkan pada Jumat (26/7/2019) ke SPKT Polda Jabar," kata Turyono.

Kompol Resa membenarkan adanya laporan polisi terhadap hilangnya Angela pada 2019 di Polda Jabar. 

"Jadi di laporan SPKT Polda Jawa Barat pada saat itu Angela masih hidup dan benar kabur dari keluarganya," kata Resa.

4. Dibunuh karena Minta Dinikahi

Hubungan Ecky dan Angela tampaknya makin serius. Bahkan, Angela meminta kekasihnya Ecky untuk menikahinya.

Kompol Resa mengatakan Ecky membunuh Angela karena korban terus meminta untuk dinikahi.  Namun, permintaan Angela tersebut sulit dipenuhi karena Ecky telah mempunyai istri dan anak.

Baca Juga: Angela Korban Mutilasi di Bekasi Berencana Pergi ke Amerika Serikat Sebelum Hilang pada 2019

Karena tak dipenuhi, Angela lantas disebut mengancam akan membongkar hubungan gelapnya kepada istri Ecky.

"Dia terdorong membunuh korban karena ancaman akan melaporkan hubungannya kepada keluarga jika tersangka tidak menikahi korban," kata Resa. 

Karena didesak terus untuk menikahi korban dan disertai ancaman, Ecky lantas nekat menghabisi kekasihnya Angela.

5. Dipotong Jadi 7 Bagian

Tersangka Ecky Listiantho memotong tubuh kekasihnya, Angela Hindriati Wahyuningsih menjadi tujuh bagian. Lalu, ia menyimpannya dalam boks di kontrakan yang disewanya di Bekasi.

Kanit IV Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono menjelaskan bagain-bagian tubuh Angela yang dipotong-potong oleh Ecky.

"Tujuh (bagian). Bahu kiri-kanan, perbatasan antara pergelangan kaki kiri-kanan, panggul kiri-kanan. Badan sama kepala masih jadi satu," ucap Tommy, Sabtu (7/1/2022).

Baca Juga: Kronologi Angela Hilang 2019 Saat Tugas ke Bandung, hingga Diduga Ditemukan Termutilasi di Bekasi

Adapun Ecky memotong-motong tubuh Angela menggunakan gergaji listrik. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan identifikasi dari dokter forensik, alat yang digunakan diduga gergaji listrik karena potongannya rapi.

"Tidak ada (luka tumpul), yang kemarin bisa diidentifikasi bentuk potongan gergaji. Kemarin dari dokter forensik bilangnya ini gergaji, benda yang tipis, karena bentuk potongannya rapi. Pakai gergaji listrik," kata Tommy.

6. Hilangkan Bau Pakai Kopi

Polisi mengungkapkan tersangka Ecky Listiantho menyimpan jasad Angela di sebuah kontrakan di Kampung Buaran, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat selama satu tahun lebih.

Untuk menghindari kecurigaan warga setempat karena bau busuk mayat, Ecky menyamarkannya dengan aroma bubuk kopi.

"Sebelum meninggalkan jasad korban di kos, pelaku membeli kopi bubuk dan mangkok," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy.

Ecky, kata Resa, menuangkan bubuk kopi tersebut ke dalam mangkok, dan kemudian diletakkan di dalam ruangan di mana jasad Angela berada.

Baca Juga: Keluarga Curiga Ecky Pelaku Mutilasi Karena Alasan Harta, Hendak Ambil Alih Apartemen