“Siapa yang doktrin, dimana yang doktrin? Dimana saudara di doktrin,” ucap Arman Hanis dengan nada tinggi.
“Di lantai 3,” jawab Eliezer.
Hakim Wahyu kemudian menyela dan memperingatkan Arman Hanis untuk tidak perlu membentak saksi saat menyampaikan pertanyaan.
“Saudara penasihat hukum tidak perlu sampai membentak seperti itu,” ujar Hakim.
“Saya mencoba mengingat-ingat kembali kejadian demi kejadian, Bapak kira segampang itu mengingat kembali kejadian itu,” ucap Eliezer.
Baca Juga: Perintah Ferdy Sambo Kepada Richard Eliezer: Yosua Harus Dikasih Mati, Nanti Kamu yang Bunuh
Arman Hanis, langsung merespons dengan pernyataan apa yang dikatakan Eliezer tidak konsisten.
“Ini tidak konsisten, sudah setelah saudara tidak ada….,” ucap Arman Hanis tanpa menyelesaikan kalimatnya karena disela Jaksa.
“Izin Bapak, penasihat hukum ini menanya sama saksi dengan menekan,” ujar Jaksa.
“Saya katakan ini tidak konsisten, makanya kita mau tanyakan,” ucap Arman Hanis.
“Iya tanya saja, jangan menekan kata gitu dong,” tegas Jaksa.
Hakim Wahyu pun kemudian menengahi perdebatan Arman Hanis dan Jaksa dengan peringatan kepada penasihat hukum Ferdy Sambo untuk fokus pada pertanyaan.
“Begini, silakan bertanya lewat majelis, biar kami yang bertanya, tidak perlu saudara bertanya,” ujar Hakim.
Baca Juga: Pakar Psikologi Sangsi Putri Candrawathi Diperkosa Yosua: Setelah Itu Bertemu, Masuk Akalkah?
Arman Hanis pun membeberkan, ada sejumlah BAP Eliezer yang menurutnya tidak konsisten dengan membandingkan antara BAP saat pemeriksaan bulan Agustus dan September.
Dikonfirmasi Hakim Wahyu, Eliezer pun menegaskan BAP yang benar adalah BAP terakhir yang dilakukan pada September 2022.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.