JAKARTA, KOMPAS.TV- Pekan lalu, Ferdy Sambo, Kuat Ma’ruf, dan Ricky Rizal bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sidang pun masih berlanjut hingga beberapa pekan ke depan. Setelah selesai dengan kesaksian dari saksi fakta dan mahkota, sidang akan berlanjut dengan menggali keterangan dari saksi ahli.
Sebelum kembali mengikuti sidang lanjutan pembunuhan Yosua, KOMPAS.TV akan mengulas sejumlah fakta persidangan di pekan lalu saat Ricky Rizal Wibowo, Kuat Ma’ruf, dan Ferdy Sambo menjadi saksi.
Dimulai dari saat Ricky Rizal Wibowo bersaksi untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Kuat Ma’ruf.
Baca Juga: Hakim Sidang Sambo Sebut Kuat dan Ricky Buta Tuli, Romli Atmasasmita: Ini Pelanggaran Kode Etik
Hakim Wahyu Iman Santoso mengatakan, keterangan Ricky Rizal tidak masuk akal dan bohong. Satu di antaranya adalah soal alasan Ricky mengamankan senjata milik Brigadir J hingga pengakuannya yang tidak tahu saat Ferdy Sambo menembak.
Saat itu, Hakim pun mengingatkan kepada Ricky Rizal Wibowo untuk memberikan kesaksian jujur dan tidak mengorbankan anak dan istrinya.
“Kamu berkorban, mengorbankan masa depan anak-anakmu untuk nutupin ini semua, sampai hari ini kamu masih mencoba nutupin. Seolah-olah saya percaya dengan cerita kamu, dari tadi saya diamin saja cerita kamu,” kata Hakim.
Bukan hanya hakim tapi juga jaksa penuntut umum mempertanyakan kesaksian Ricky Rizal yang tidak tahu saat Ferdy Sambo menembak Yosua.
Baca Juga: Romli Atmasasmita: Kejujuran Richard Eliezer Nyata, kalau Ferdy Sambo Saya Tidak Percaya Dia Jujur
Lantaran saat peristiwa, Ricky Rizal ada di ruangan yang sama dengan Ferdy Sambo.
“Tapi kan kalimat itu setelah kalimat yang saudara dengar (perintah Ferdy Sambo kepada Bharada E untuk hajar Yosua). Apakah saudara menutup telinga setelah itu?” tanya JPU.
Namun, terlepas dari keraguan hakim dan JPU, ada hal yang jauh lebih menarik saat Ricky Rizal bersaksi.
Yakni, saat Ricky Rizal menjawab pertanyaan JPU dan keceplosan Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan lalu kemudian diralat menjadi masker hitam.
Dalam beberapa kali persidangan, sarung tangan hitam yang diduga digunakan Ferdy Sambo menjadi hal penting yang terus digali.
Hal itu diduga karena bisa memperkuat unsur pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Baca Juga: Sambo Sebut Hasil Tes Lie Detector Tak Bisa Jadi Bukti, Romli Atmasasmita pun Beri Jawaban Menohok
“Anda memperhatikan saudara FS menembak ke dinding, itu penglihatan yang sama dengan tangan yang menembak itu, apakah menggunakan sarung tangan atau tidak. Jangan jawabnya tidak yakin,” ujar JPU.
“Siap, waktu itu saya tahunya sarung tang,, eh apa, masker warna hitam,” jawab Ricky Rizal.
Lalu, tidak kalah menarik dari fakta persidangan saat Kuat Ma’ruf bersaksi untuk Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Ricky Rizal Wibowo.
Hakim Wahyu Iman Santoso menganggap jika Kuat Ma’ruf bersama Ricky Rizal dan Ferdy Sambo sudah merencanakan pembunuhan Yosua.
Pernyataan itu disampaikan Hakim Wahyu, setelah mendengar keterangan Kuat Ma’ruf yang mengaku tidak melihat Ferdy Sambo menembak Yosua.
Baca Juga: Ferdy Sambo Keukeuh Ngaku Tidak Tembak Yosua Meski Hasil Poligraf Buktikan Dirinya Tak Jujur
“Yosua tadi sudah dipraktikkan di sini oleh saudara Richard, berdirinya Richard dengan Ricky itu ndak jauh. Tapi kalian karena buta dan tuli makanya saudara tidak mendengar dan tidak melihatkan, kan itu yang mau saudara sampaikan,” ucap Hakim Wahyu Iman Santoso.
Fakta-fakta menarik dalam sidang juga terjadi saat Ferdy Sambo bersaksi untuk tiga terdakwa yaitu Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.
Ferdy Sambo mengaku tidak ingin Yosua meninggal dunia. Bukan hanya itu, Ferdy Sambo juga mengungkap di sidang jika istrinya, Putri Candrawathi telah diperkosa Yosua.
Namun bagi hakim kesaksian Ferdy Sambo tidak masuk akal dan janggal. Jika tidak ingin Yosua meninggal dunia, hakim bertanya kepada Ferdy Sambo kenapa memberi perintah Ricky dan Richard menembak Yosua.
Baca Juga: Pertanyaan Hakim ke Ferdy Sambo: Tak Ingin Yosua Tewas, Kenapa Perintah Ricky dan Richard Menembak?
Pun begitu dengan soal perkosaan, Hakim bertanya jika memang Putri Candrawathi diperkosa, kenapa Ferdy Sambo masih berpikir main tennis bukan mengantar istri ke dokter.
Tidak kalah sorotan adalah saat Ferdy Sambo blak-blakan mengaku beruntung CCTV rumah Duren Tiga yang menjadi TKP Yosua tewas, hilang.
Hingga saat jaksa penuntut umum (JPU) bertanya soal hasil uji poligraf yang dijalani Ferdy Sambo dalam sidang.
“Saudara ditanyakan, apakah saudara melakukan penembakan terhadap Yosua, jawaban saudara apa?” tanya JPU ke Ferdy Sambo.
"Tidak (tidak menembak -red)," kata Ferdy Sambo.
Jaksa lebih lanjut bertanya kepada Ferdy Sambo, apakah sudah diketahui hasilnya untuk pertanyaan dan jawaban tersebut.
Baca Juga: Penilaian Hakim Atas Keterangan Ferdy Sambo: Enggak Masuk Akal, Sangat Janggal
“Sudahkah hasilnya saudara ketahui?” tanya Jaksa.
“Sudah,” ucap Ferdy Sambo.
“Apa? (hasil pemeriksaan poligraf)?” kata Jaksa.
“Tidak jujur,” jawab Ferdy Sambo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.