"Sepintar apa pun anak didik kita, kalau indeks prestasinya empat, misalnya, tapi sakit mental ataupun sakit fisik, indeks prestasinya ya empat kali nol, sama dengan nol lagi,” kata Preisden.
Baca Juga: Perjuangan Guru Honorer S1 di Kabupaten Gowa yang Mengajar di Pedalaman
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan, guru juga memiliki tugas untuk mencetak SDM yang unggul dari sisi prestasi akademik, pun unggul dalam karakter sosial kebangsaan dan unggul kesehatan raga.
“Harus komplit. Ini tugas berat Bapak Ibu semuanya."
Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan pihaknya akan mengangkat guru penggerak menjadi kepala sekolah di setiap daerah.
"Tahun ini akan diangkat lagi 320 ribu guru honorer jadi P3K ASN (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Aparatur Sipil Negara). Tahun lalu itu 300 ribu," ujar Nadiem.
Ia juga menjelaskan, jika hingga Maret 2023 pemerintah daerah (pemda) tidak mengajukan formasi sesuai kebutuhan, maka pemerintah pusat yang akan melengkapi formasi itu.
Ia juga menyebut bahwa anggaran gaji dan tunjangan guru P3K tidak boleh digunakan untuk kebutuhan lain.
Nantinya, kata dia, anggaran guru P3K ditransfer ke rekening pemda dan langsung diberikan ke guru bersangkutan setelah diangkat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.