YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Lima mahasiswa UGM berinovasi dengan limbah ceker ayam. Lewat pengembangan collagen tripeptide, mereka berhasil mengembangkan limbah ceker ayam menjadi alternatif pengobatan aterosklerosis atau penyakit degeneratif.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Fitria Yuliana (Kedokteran Hewan 2019), Nuril Qolbi Safitri (Kedokteran Hewan 2019), Faisa Alroy Ansori (Kedokteran Hewan 2020), A. Hutami Pratiwi (Kedokteran 2019), dan Marsha Laksita Erbianita (Fakultas Farmasi 2020).
Mereka didampingi dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan yaitu drh. Anggi Muhtar Pratama, M.Sc.
Menurut ketua tim Fitria Yuliana, ceker ayam memiliki banyak kandungan kolagen di dalamnya yang menurut para ahli dapat dimanfaatkan untuk pengobatan banyak penyakit degeneratif terkait hipertensi dan dislipidemia.
Baca Juga: Fenomena Quarter Life Crisis Landa Anak Muda, Ini Hasil Penelitian Mahasiswa UGM
Penyakit kardiovaskular, salah satunya aterosklerosis, merupakan penyebab kematian lebih dari 470.000 penduduk di Indonesia setiap tahunnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa aterosklerosis menjadi faktor risiko utama kematian nomor satu di dunia dengan potensi peningkatan kasus mencapai sekitar 23,6 juta angka kematian pada 2030.
Penyakit ini bersifat asimtomatik sehingga sering kali tidak terdeteksi dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Terapi kimia yang paling umum diberikan untuk penderita aterosklerosis adalah obat golongan statin.
Akan tetapi, statin memiliki beberapa efek samping terkait myalgia serta penurunan fungsi hati dan ginjal bagi penderita sirosis hati.
“Perlu adanya inovasi baru pengobatan aterosklerosis menggunakan bahan alami dengan minim efek samping,” ujar Hutami, seperti dilansir laman resmi UGM, Jumat (2/12/2022).
Aterosklerosis dapat terjadi ketika terdapat penumpukan kolesterol yang berlebihan di dalam pembuluh darah akibat dari konsumsi makanan yang tinggi lemak, obesitas, rendahnya aktivitas fisik, hipertensi, dan kebiasaan merokok.
Kolesterol berlebih yang menetap di dalam darah akan teroksidasi dan menumpuk hingga membentuk suatu plak yang dinamakan plak ateroma.
Jika dibiarkan secara terus-menerus, plak tersebut dapat menyumbat aliran darah dan menyebabkan stroke, gagal jantung, hingga kematian.
Ceker ayam merupakan by-product atau hasil tambahan dari rumah potong ayam yang jumlahnya sangat melimpah, namun belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat selain sebagai olahan pangan.
Padahal, kandungan ceker ayam didominasi oleh kolagen sebesar 22,14 persen dari berat keringnya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa kolagen dapat menghambat terbentuknya plak aterosklerotik dengan cara menguatkan jaringan otot polos dan mencegah adhesi leukosit.
Kandungan kolagen yang sangat melimpah dari berat kering ceker ayam membuatnya berpotensi dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan aterosklerosis untuk menambah nilai guna dari ceker ayam.
Meski demikian, kolagen memiliki kekurangan yakni tidak mudah diserap oleh tubuh sehingga tidak efisien dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat terserap ke dalam tubuh.
Karena itu, tim ini melakukan hidrolisis ekstrak kolagen menjadi collagen tripeptide agar menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mampu memaksimalkan absorpsi bioaktif, membuat sediaan lebih stabil dan meningkatkan efikasi obat.
Baca Juga: Wah! Mikroalga Jadi Bahan Alternatif Minyak Goreng, Dikembangkan 5 Mahasiswa UGM
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pemberian collagen tripeptide limbah ceker ayam dosis 500mg/kgBB pada tikus Sprague dawley model aterosklerosis, secara signifikan mampu memperbaiki profil lipid, mengurangi makrofag dan sel otot polos sebagai komponen utama pembentukan lesi aterosklerotik.
Kemudian aman bagi fungsi hati dan ginjal sehingga berpotensi menjadi alternatif untuk pengobatan sekaligus pencegahan penyakit aterosklerosis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.