JAKARTA, KOMPAS.TV - Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Tengah memastikan penyebab kematian satu keluarga di Magelang akibat racun sianida.
Kepala Biddokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry Purwanti menjelaskan, hasil pemeriksaan laboratorium forensik tidak menemukan kandungan arsenik di tubuh korban, melainkan sianida.
Menurut Hastry, jejak racun sianida ini ditemukan dalam pemeriksaan organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.
Selain itu, dari bibir dalam, tenggorokan sampai ke lambung dan usus korban juga ditemukan warna kemerahan seperti terbakar sebagai tanda adanya zat beracun yang masuk melalui mulut.
Baca Juga: Anak Kedua Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga Tewas Diracun di Magelang
"Jelas penyebab kematian akibat masuknya racun. Kemarin pemeriksaan laboratorium sudah keluar, dan hasilnya positif sianida. Hanya sianida saja," ujar Hastry dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu (30/11/2022).
Hastry menambahkan, tidak diketahui seberapa banyak kandungan sianida yang masuk ke tubuh korban, lantaran sudah terserap ke dalam tubuh.
Namun, dari tanda yang ditemukan di organ dalam korban, pelaku memasukkan racun sianida dengan takaran yang banyak.
Hal ini juga diperkuat dari pengakuan pelaku yang memasukkan sekitar dua sendok racun di masing-masing minuman teh dan kopi yang biasa diminum korban pada pagi hari.
Baca Juga: Cerita ART soal Kasus Satu Keluarga Tewas Diracun, Korban Masih Napas Saat Diangkat dari Kamar Mandi
"Sekitar 2 sendok itu cukup besar. Jadi kalau di ilmu Toksikologi, dua (2) miligram sianida itu sudah sangat mematikan," ujar Hastry.
Sebelumnya, Polda Jateng menetapkan Deo Daffa Syahdilla (22) sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Magelang.
Korban yang merupakan ayah, ibu, dan kakak pelaku, tewas akibat racun yang dicampur ke dalam minuman teh dan kopi yang biasa diminum para korban di pagi hari.
Upaya pembunuhan keluarga sendiri dengan racun ini sudah dilakukan dua kali oleh pelaku. Pada upaya pembunuhan pertama, korban memasukkan racun arsenik ke dalam minuman es dawet. Namun, korban selamat dari upaya pembunuhan pelaku.
Baca Juga: Kasus Anak Racuni Keluarga, Paman Pelaku: Tersangka Rusak Dana Orang Tua
Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pelaku membunuh ayahnya Abbas Ashar (58), ibunya Heri Riyani (54), dan kakak perempuannya Dhea Chairunisa (25), disebut lantaran sakit hati.
Pelaku yang merupakan anak bungsu ini tidak terima diminta membantu perekonomian keluarga.
Ketiga korban meninggal di dalam rumah mereka di Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.