Lantaran hanya bisa dilakukan satu kali setiap harinya karena jalur menuju lokasi dipadati kendaraan yang hendak menyalurkan bantuan.
"Setiap harinya 16 unit tangki air dengan kapasitas 80 ribu liter kita turunkan setiap harinya, kalau tidak macet di jalur pendistribusian, dalam satu hari kita bisa 2 sampai 3 kali mendistribusikan air bersih ke lokasi pengungsian. Kami minta ada pembatasan dari pihak berwenang," jelas Darwin.
Sebelumnya, Pemkab Cianjur meminta berbagai kalangan yang hendak berdonasi untuk korban gempa, untuk menyalurkannya melalui posko terpusat pemerintah dan organisasi kemanusiaan. Hal itu untuk memudahkan proses evakuasi dan penanganan cepat tim gabungan.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, iring-iringan kendaraan yang hendak menyalurkan donasi menghambat kendaraan petugas gabungan saat melakukan proses evakuasi. Terutama pengungsi yang hendak dirujuk dari pengungsian ke rumah sakit.
Baca Juga: Korban Gempa Cianjur Harus Isi Formulir dan Pakai ID Card untuk Ambil Bantuan di Posko
"Silahkan berdonasi untuk meringankan beban warga korban gempa, tapi jangan sampai menggunakan banyak kendaraan karena akan menghambat proses evakuasi dan penyaluran logistik ke posko kesehatan di pengungsian, terutama kendaraan taktis yang digunakan untuk evakuasi warga yang sakit," kata Herman seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/11/2022).
Herman menjelaskan, bagi donatur yang hendak menyalurkan bantuan atau donasinya, dapat mendatangi posko logistik di area Pemda Cianjur atau ke posko organisasi kemanusiaan yang dapat dipercaya legalitas-nya.
Sehingga petugas gabungan dapat sampai ke lokasi penanganan dengan cepat. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir, volume kendaraan yang membawa bantuan sudah memadati jalur menuju posko dan lokasi yang terdampak gempa cukup parah di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Warungkondang dan Pacet.
Alhasil terjadi antrean kendaraan terjadi sejak pagi hingga malam hari.
"Jalan menuju posko pengungsian dan perkampungan terdampak dipadati kendaraan yang parkir di pinggir jalan untuk menyampaikan langsung bantuan ke pengungsi. Ini sudah pasti menghambat kinerja petugas termasuk pendistribusian air atau obat-obatan ke posko pelayanan," terang Herman.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.