“NasDem menang di NTB, karena preferensi pemilih di sini 78 persen orang milih presiden dulu, habis pilih presiden baru lihat siapa calegnya baru lihat partainya. Jadi kalau Anies diusung oleh Nasdem, rezeki anak soleh itu ke sini (NasDem)," katanya.
Ia menambahkan, seluruh pengurus dan kader Partai NasDem di NTB akan tetap solid meski ada pergantian ketua DPW.
Sebab, kata dia, bagaimanapun juga perubahan yang terjadi di tubuh Partai NasDem NTB merupakan dinamika internal yang biasa terjadi, sehingga disikapinya pun juga secara internal.
"Kalau NasDem ini benar-benar kepengurusannya itu representasi dari semua pihak dan NasDem itu restorasinya rekonsiliasi.”
“Di NasDem itu tidak ada politik dendam, tidak ada. Yang ikut ya ikut, kalau enggak mau ikut ya enggak apa-apa," ucapnya.
Willy juga mengaku tidak khawatir dengan adanya desas desus mundurnya Wagub NTB dari Partai NasDem akan membawa gerbongnya untuk beralih ke partai lain.
"Berpisah itu bukan sesuatu hal yang perlu ditangisi dan marah-marahan. Itulah bedanya pendewasaan politik yang lebih dewasa dengan politik yang ke kanak-kanakan.”
“Untuk itu, kalau ada gerbong Ibu Rohmi yang keluar, kita hormati karena itu pilihan. Karena partai terbuka saja. Rezeki anak soleh pasti ada saja yang datang," kata Aditya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Teritorial Partai NasDem Wilayah Bali, NTB dan NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mengaku optimistis suara Partai NasDem dan Anies di NTB akan menang di NTB.
Baca Juga: Anies di Munas KAHMI: Persatuan Muncul bila Ada Rasa Keadilan
Bahkan, pihaknya yakin suara Baswedan di NTB mampu mendulang suara hingga 90 persen, sehingga suara Partai NasDem juga ikut terangkat.
"Kita yakin suara Anies Baswedan di NTB itu bisa sampai 90 persen. Di NTT saja pendukungnya Jokowi bisa sampai 90 persen, apalagi NTB pendukungnya Anies Baswedan tidak boleh di bawah itu dong," kata istri Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, ini.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.