JAKARTA, KOMPAS.TV - Indovac merupakan jenis vaksin yang dipakai Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk vaksinasi booster kedua atau suntikan keempat.
Jokowi menerima vaksin booster di Istana Bogor Jawa Barat pada Kamis (25/11/2022), sebelum kembali meninjau proses penanganan pasca bencana gempa bumi, di Cianjur, Jawa Barat.
"Pagi hari ini, saya tadi baru saja divaksin booster vaksin penguat," kata Jokowi, Kamis (25/11).
"Vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu vaksin Indovac."
Lalu, apa sajakah yang perlu diketahui soal vaksin Indovac?
Mengutip dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Vaksin Indovac memiliki kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2.
Vaksin Indovac merupakan vaksin COVID-19 dengan platform rekombinan protein subunit yang dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, USA.
Baca Juga: Kasus Naik, Presiden Jokowi Jalani Vaksin Booster Kedua Sebelum Kunjungi Lagi Lokasi Gempa Cianjur
Hampir 90 persen protein yang terkandung di vaksin ini merupakan buatan anak bangsa.
Vaksin ini menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri mulai dari proses hulu hingga hilir.
BPOM juga telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin Indovac untuk booster.
Sebelum mendapatkan EUA Booster, vaksin buatan dalam negeri telah mendapatkan terlbih dahulu EUA untuk dosis primer pada akhir September 2022.
Selain itu, penggunaan vaksin yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 13 Oktober 2022 lalu, juga sudah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bahkan sertifikasi halalnya sudah dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Dalam vaksinasi primer, vaksin Indovac diberikan dalam 2 dosis suntikan (25 μg/dosis) dengan interval 28 hari.
Sementara dalam penggunaan vaksin untuk booster kedua bagi Lansia, vaksin Indovac diberikan dengan interval minimal enam bulan setelah vaksinasi booster ke-1.
Vaksin booster kedua dengan Indovac diberikan bagi mereka yang sebelumnya mendapat vaksin booster pertama dengan vaksin Sinovac.
Pemberian vaksin IndoVac akan diberikan secara full dose atau sebanyak 0,5 ml.
Pengembangan dan produksi vaksin di dalam negeri merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia sebagai fondasi awal terwujudnya kemandirian bangsa di bidang farmasi.
Momentum ini diharapkan akan mendorong industri farmasi nasional untuk terus berinovasi menghasilkan vaksin dengan teknologi mutakhir agar mampu bersaing di tingkat global.
Baca Juga: Lansia Bisa Dapat Booster Ke-2 Mulai 22 November, Ini Daftar Kombinasi Vaksinnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.