Keduanya membantu mencegah rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang, sehingga secara otomatis mengonsumsi makanan lebih sedikit. Bahkan menurut penelitian, menambahkan daun bawang ke dalam makanan dapat meningkatkan asupan sayuran secara keseluruhan sekaligus meningkatkan efek penurunan berat badan.
4. Mengurangi risiko kanker
Daun bawang adalah sumber kaempferol dan allicin yang baik. Dua senyawa ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis terutama kanker. Seperti dalam penelitian tabung reaksi, kaempferol terbukti melawan kanker dengan mengurangi peradangan, membunuh sel kanker, dan mencegah sel menyebar.
Adapun allicin, juga menawarkan sifat antikanker serupa. Selain itu, sebuah penelitian pada manusia menunjukkan, mereka yang secara teratur mengonsumsi allium termasuk daun bawang, memiliki risiko kanker lambung 46 persen lebih rendah daripada yang jarang memakannya.
5. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Manfaat daun bawang berikutnya, yakni dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Khasiat ini berasal dari serat larut pada daun bawang, salah satunya prebiotik. Serat ini berfungsi untuk menjaga kesehatan usus.
Prebiotik akan merangsang pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme menguntungkan, termasuk bakteri baik. Bakteri ini kemudian menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), seperti asetat, propionat, dan butirat. SCFA inilah yang dapat mengurangi peradangan dan memperkuat kesehatan usus secara keseluruhan.
6. Membangun tulang kuat
Masih dari laman WebMD, manfaat daun bawang juga dirasakan oleh tulang. Hal ini lantaran daun bawang kaya akan vitamin K. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan asupan vitamin K tinggi dan tulang yang lebih padat. Hasilnya, ada penurunan risiko patah tulang pinggul ketika mengonsumsi lebih banyak vitamin K.
7. Meningkatkan kesehatan mata
Manfaat daun bawang untuk mata karena adanya dua zat pelindung mata, yaitu lutein dan zeaxanthin. Dua zat tersebut masuk dalam karotenoid atau pigmen organik yang ditemukan dalam kloroplas.
Baik lutein maupun zeaxanthin, membantu mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula. Kedua kondisi mata yang kerap menyerang lansia ini bisa sangat merusak penglihatan dan berdampak negatif pada kualitas hidup.
Baca Juga: Soal Minyak Kayu Putih Campur Pertalite, Ahli ITB Buka Suara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.