JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus polio kembali ditemukan di Indonesia, bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Penetapan KLB ini seiring ditemukannya satu orang anak berusia 7 tahun 2 bulan di Pidie, Aceh terkonfirmasi menderita penyakit Polio.
Namun, pada Selasa (22/11/2023), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, kasus polio yang teridentifikasi di Kabupaten Pidie, Aceh bertambah dua kasus.
Dengan demikian, saat ini sudah ada tiga kasus polio yang dilaporkan di Pidie, Aceh.
"Jadi kita sudah identifikasi, kemarin tambah lagi kalau enggak salah sudah nambah jadi tiga di Pidie itu,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam paparannya dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa.
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio.
Mengutip dari laman Kemenkes, virus polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.
Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
Baca Juga: Penyakit Polio: Ketahui Cara Penularan dan Pencegahannya
Lalu apakah polio bisa sembuh?
Hingga saat ini, tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala.
"Terapi fisik digunakan untuk merangsang otot dan obat antispasmodic diberikan untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan mobilitas," tulis Kemenkes.
"Meskipun ini dapat meningkatkan mobilitas, tapi tidak dapat mengobati kelumpuhan polio permanen."
Apabila sudah terkena polio, tindakan yang dilakukan yaitu tatalaksana kasus lebih ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin.
Apakah polio bisa sembuh? Untuk saat ini polio belum ada obatnya, sehingga melakukan tindakan pencegahan polio menjadi sangat penting.
Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio.
Vaksin polio mampu melindungi tubuh dari penyakit polio dan aman diberikan pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sekalipun.
Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Sementara itu, pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak langsung (droplet) dengan menggunakan masker bagi yang sakit maupun yang sehat.
Selain itu mencegah pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian infeksi dengan menerapkan buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.
Baca Juga: Indonesia KLB Polio, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dan Penyebabnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.