Mediator tersebut lalu mengajak dua pegawai koperasi simpan pinjam itu ke rumah korban pada Jumat, 13 Mei 2022 untuk proses lebih lanjut.
Setibanya di rumah itu, menurut Hengki, para saksi dikejutkan dengan bau busuk yang berasal dari dalam rumah.
"Pada saat itu diterima oleh almarhum Budiyanto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," kata Hengki.
Para saksi kemudian bertanya kepada Budiyanto soal bau busuk tersebut. Tuan rumah menjawab itu hanya bau got atau saluran yang belum dibersihkan.
Para saksi tersebut lantas masuk ke dalam rumah. Mereka meminta bertemu dengan pemilik rumah sesuai nama tertera di sertifikat, yaitu Reni Margareta.
Kemudian, kata Hengki, pegawai koperasi simpan pinjam tersebut diajak oleh Dian Febbyana dan Budiyanto ke kamar Reni Margareta.
Baca Juga: Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Menjadi Teka-Teki, Inilah Fakta dari Penyelidikan Polisi
Namun, saat itu Dian meminta lampu kamar ibunya tidak dinyalakan. Setelah pintu kamar dibuka, bau busuk semakin menyeruak.
"Begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk.
Di mana 'ibunya, ini lagi tidur tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya," ujar Hengki menirukan ucapan Dian.
Tanpa sepengetahuan Dian, salah satu pegawai koperasi simpan pinjam itu menyalakan senter di ponselnya dan dikejutkan dengan kondisi Reni Margareta yang sudah jadi mayat.
"Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahuakbar, ini sudah mayat, pada tanggal 13 Mei," ujar Hengki.
Mediator dan dua pegawai koperasi tersebut kemudian langsung beranjak pergi dan tidak ingin melanjutkan proses gadai tersebut.
Kasus penemuan satu keluarga meninggal dunia itu terungkap ke publik ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis, 10 November 2022, sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Mantan Ketua RT Ungkap Perilaku Keluarga Kalideres, Tak Urus Orang Tua Sakit Sampai Meninggal
Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres soal temuan bau busuk itu. Selanjutnya bersama polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat berstatus suami, istri, anak dan ipar. Mereka ditemukan di tiga ruangan berbeda.
Rinciannya, korban Rudyanto Gunawan (71) ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.
Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.
Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.
Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.