“Yang disampaikan adalah pada saat di Saguling, Sambo yang hanya memanggil, dia menyampaikan, hanya itu,” kata Erman Umar.
Untuk diketahui, sejak semula kasus tewasnya Brigadir J ada isu soal pelecehan seksual yang kabarnya terjadi pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Narasi pihak Ferdy Sambo, pelecehan seksual terjadi di rumah dinasnya, kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Brigadir J, disebut sambil menodongkan senjata api melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi juga memperkuat narasi pelecehan seksual dengan melaporkan Brigadir J yang sudah tewas ke Polres Jakarta Selatan.
Baca Juga: Martin Lukas Minta Istri Ferdy Sambo Diperiksa soal Arisan Brondong untuk Cek Kepribadian
Tapi kemudian, skenario itu patah satu demi satu setelah peti jenazah Brigadir J dibuka dan ditemukan sejumlah luka.
Fakta luka-luka Brigadir J, yang merupakan ajudan Ferdy Sambo mendapat perhatian di ruang publik hingga Presiden Jokowi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun akhirnya bersikap, institusi yang dipimpinan menghentikan laporan Putri Candrawathi soal dugaan pelecehan seksual di Polres Jaksel.
Tidak hanya itu, Kapolri juga dengan tegas mengatakan kematian Brigadir J bukan peristiwa tembak menembak tapi penembakan.
Kini, pihak Ferdy Sambo masih bertahan dengan narasi adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
Bedanya, pihak Ferdy Sambo mengatakan pelecehan itu terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Pakar: Brigadir J akan Disebut Penyandang Disabilitas jika Sambo Buktikan soal Kepribadian Ganda
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.